Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108889
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNuraida, Lilis-
dc.contributor.advisorDewanti-Hariyadi, Ratih-
dc.contributor.authorTrinoviyani, Trinoviyani-
dc.date.accessioned2021-08-28T02:11:49Z-
dc.date.available2021-08-28T02:11:49Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108889-
dc.descriptionmohon agar yang ditampilkan hanya abstrak sajaid
dc.description.abstractProbiotik, oleh FAO/WHO (2002) didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan pada inangnya. Bakteri harus memenuhi beberapa persyaratan untuk dapat dikategorikan sebagai probiotik . salah satu sifat fungsional probiotik yang penting adalah kemampuannya dalam memodulasi mikrobiota usus ketika terjadi gangguan karena diet. Keseimbangan mikrobiota alami di usus dikenal dengan istilah eubiosis, yaitu suatu kondisi di dalam usus yang dapat memberikan keuntungan bagi inangnya. Keseimbangan ini dapat terganggu karena adanya perubahan komposisi mikrobiota usus ke arah disbiosis, yaitu kondisi usus yang didominasi mikroba patogen. Modulasi mikrobiota usus dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu yang paling berpengaruh adalah diet, atau makanan yang dikonsumsi. Pola diet masyarakat saat ini cenderung terdiri dari makanan berlemak yang menjadi potensi meningkatnya kadar kolesterol serum dan perubahan komposisi mikrobiota usus. Penurunan kualitas kesehatan manusia yang disebabkan gaya diet yang tidak sehat ini menjadi tolok ukur untuk menemukan strategi pencegahan yang mampu meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Saat ini banyak penelitian yang mengkaji manfaat probiotik potensial dalam memodulasi mikrobiota usus ketika terjadi gangguan karena diet, selain itu, probiotik juga dapat merestorasi mikrobiota usus yang mengalami disbiosis. Jenis bakteri yang umum digunakan sebagai probiotik adalah bakteri asam laktat (BAL) dari genus Lactobacillus dan Bifidobacterium. Pada penelitian ini digunakan BAL Lactobacillus rhamnosus BD2 yang diperoleh dari granula kefir Indonesia, yang teah diketahui secara in vitro mampu bertahan pada pH rendah, dan garam empedu serta merupakan salah satu kandidat probiotik yang memiliki aktivitas penurunan kolesterol yang tinggi. Kemampuan L. rhamnosus BD2 untuk bertahan pada saluran pencernaan perlu dibuktikan dengan pengujian menggunakan tikus percobaan sebagai salah satu persyaratan dalam pengujian kandidat probiotik. Oleh karena itu, kemampuan L. rhamnosus BD2 untuk bertahan pada saluran pencernaan hewan uji dan kemampuannya untuk meningkatkan jumlah Lactobacillus dievaluasi. Selain itu juga dievaluasi kemampuan L. rhamnosus BD2 untuk memperbaiki jumlah Lactobacillus pada tikus yang diberi diet tinggi kolesterol, serta dilakukan identifikasi isolat L. rhamnosus BD2 pada feses, usus, sekum, dan kolon tikus percobaan secara molekuler. Penelitian ini diawali dengan melakukan konfirmasi ketahanan asam dan ketahanan garam empedu isolat L. rhamnosus BD2. Untuk pengujian menggunakan tikus percobaan, kultur L. rhamnosus BD2 disiapkan setiap hari dengan cara dipanen sel menggunakan sentrifugasi dan diresuspensikan dalam larutan garam fisiologis steril hingga mencapai 109 cfu/ml. Ransum tikus percobaan disiapkan berdasarkan the American Institute of Nutrition AIN 93G dengan sumber kolesterol murni sebanyak 2% dan asam kolat 0.25%. Jenis tikus percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih albino (Rattus novergicus) jantan dengan galur Sprague-Dawley umur 7 minggu. Sebelum perlakuan diberikan, tikus dikondisikan dalam masa adaptasi selama 7 hari dan diberikan diet standar. Setelah masa adaptasi, tikus dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan, berdasarkan berat badan tikus yaitu 120 hingga 140 gram, dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus percobaan. Kelompok perlakuan meliputi : (1) kelompok diet normal sebagai kontrol negatif yang diberikan salin (DN) (2) kelompok diet tinggi kolesterol sebagai kontrol positif (DK) (3) kelompok diet normal yang diberi L. rhamnosus BD2 (DN+BD2) (4) kelompok yang diberi diet tinggi kolesterol dan L. rhamnosus BD2 (DK + BD2) (5) kelompok yang diberi diet tinggi kolesterol, L. rhamnosus BD2, dan FOS (fruktooligosakarida)-Maltodekstrin, (DK+BD+Prebiotik) dan (6) kelompok washout yaitu kelompok DN+BD2 selama 28 hari, lalu diperpanjang selama 7 hari tanpa pemberian BD2. Prosedur analisis meliputi analisis mikrobiologi terkultur pada masa perlakuan dan masa terminasi dengan peubah yang diamati meliputi Total Plate Count (TPC) total bakteri asam laktat (BAL), total Lactobacillus, total Eschericia coli, dan total Enterobacteriaceae. Selanjutnya dilakukan identifikasi isolat Lactobacillus dari feses, usus, sekum, dan kolon tikus percobaan dengan metode molekuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian L. rhamnosus BD2 pada kelompok DN meningkatkan total Lactobacillus pada feses tikus percobaan, namun menurunkan jumlah E. coli dan Enterobacteriaceae dibandingkan kelompok DN. Pemberian diet tinggi kolesterol selama 26 hari tidak berpengaruh terhadap jumlah TPC, total BAL, total E. coli, dan total Enterobacteriaceae, namun menurunkan jumlah Lactobacillus alami. Pemberian L. rhamnosus BD2 pada kelompok DK, tidak berpengaruh terhadap total Lactobacillus pada feses. Pemberian L. rhamnosus BD2 meningkatkan total BAL dan Lactobacillus pada sekum dan kolon, namun tidak terdapat perbedaan terhadap total BAL dan Lactobacillus pada usus. Peningkatan total BAL dan Lactobacillus pada feses, usus, sekum, dan kolon hanya terjadi selama pemberian L. rhamnosus BD2, yang mengindikasikan bahwa L. rhamnosus BD2 tidak dapat berkolonisasi dan bertahan lama di saluran pencernaan tikus. Isolasi dan identifikasi L. rhamnosus BD2 dari feses, kolon, sekum, dan usus menunjukkan bahwa L. rhamnosus BD2 terdapat disepanjang saluran pencernaan tikus dan berpotensi meningkatkan Lactobacillus baik pada tikus yang diberi diet normal, maupun diet tinggi kolesterol.id
dc.description.sponsorshipKementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Lactobacillus rhamnosus BD2 terhadap Mikrobiota Saluran Pencernaan Tikus yang Diberi Diet Tinggi Kolesterolid
dc.title.alternativeThe Effect of Lactobacillus rhamnosus BD2 on the microbota of digestive tract of rats fed high Cholesterol Dietid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmikroflora usus, disbiosis, eubiosis, L. rhamnosus BD2, Lactobacillusid
dc.subject.keywordmikroflora ususid
dc.subject.keyworddisbiosisid
dc.subject.keywordeubiosisid
dc.subject.keywordL. rhamnosus BD2id
dc.subject.keywordLactobacillusid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover, lembar pengesahan, prakata, daftar isi.pdf
  Restricted Access
Cover740.43 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.