Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108341| Title: | Biologi dan Potensi Biomassa sebagai Dasar Pengelolaan Sipuncula di Daerah Intertidal Perairan Banda Naira |
| Other Titles: | Biology and Potential of Biomass as a Basis for Sipuncula Management in the Banda Naira Intertidal Area |
| Authors: | Krisanti, Majariana Wardiatno, Yusli Erliani, Ennis Wian |
| Issue Date: | 2021 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Sipuncula, dikenal dengan sebutan kariong. Biota ini dimanfaatkan sebagai makanan pengganti dan umpan pancing. Sipuncula memiliki kandungan gizi, vitamin dan berfungsi sebagai obat. Belum ada kajian ilmiah terhadap organisme ini di perairan Banda menyebabkan pemanfaatan Sipuncula kurang optimal. Rendahnya pemanfaatan dan konsumsi oleh masyarakat seharusnya meningkatkan jumlah populasi tetapi hal tersebut tidak berlaku karena jumlah populasi Sipuncula di perairan Banda cukup rendah. Penyebab utama adalah tingginya kegiatan perusakan lingkungan oleh masyarakat di sekitar pesisir pantai. Berdasarkan hal ini, kajian mengenai distribusi, biologi, klasifikasi jenis, potensi biomassa serta kandungan gizi adalah masalah yang harus diteliti, sehingga informasi dasar sebagai pertimbangan yang dibutuhkan untuk pengelolaan berkelanjutan dan pengembangan potensi lestari Sipuncula dapat dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode purposive sampling. Data primer didapatkan berdasarkan pengamatan biota di lapangan sedangkan data sekunder dengan mencari literatur serta sumber-sumber terkait. Pengambilan sampel dilakukan pada transek sebanyak 5 plot dengan 3 kali ulangan pada setiap plot, kemudian diulangi setiap 100 m dengan jarak tiap plot adalah 30 m. Jumlah koleksi sampel total stasiun Tanah rata yang ditemukan adalah 316 ekor sedangkan stasiun Walang berjumlah 120 ekor. Spesimen yang didapatkan kemudian dibedah, ditimbang bobot tubuh dan diukur panjang-lebarnya. Sebagian spesimen diawetkan untuk dianalisis kandungan gizi dan mineralnya. Berdasarkan data diketahui lokasi Sipuncula tersebar di beberapa Pulau yaitu Pulau Naira, Pulau Banda Besar (Walang), Pulau Ay, Pulau Rhun dan Pulau Hatta dengan komposisi substrat yang hampir sama berpasir berlumpur. Spesies yang ditemukan di kedua stasiun adalah Sipunculus nudus dan Sipunculus robustus, Thysanocardia dan Siphonosoma. Potensi biomassa sesaat di Stasiun Tanah Rata pada spesies Sipunculus nudus adalah 437,86 Kg, Sipunculus robustus yaitu 379,90 Kg dan Siphonosoma australe 550,16 Kg. Pada Stasiun Walang Sipunculus nudus 228,38 Kg dan Siphonosoma 722,26 Kg. Dari hasil tersebut terlihat potensi biomassa pada Stasiun Tanah Rata lebih tinggi dari Stasiun Walang. Rendahnya nilai potensi diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah Sipuncula yang tertangkap, luas daerah penangkapan, waktu penangkapan dan musim/bulan penangkapan. Upaya perencanaan dan pengelolaan Sipuncula harus segera dilakukan agar sumberdaya Sipuncula dapat berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga/instansi penelitian, perguruan tinggi dan masyarakat. Program yang harus direalisasikan adalah perlindungan habitat Sipuncula, penyuluhan dan pembinaan intensif kepada masyarakat terkait pemeliharaan lingkungan, upaya represif berupa penegakan hukum yang konsekuen, efektif dan konsisten terhadap kerusakan lingkungan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108341 |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover.pdf | Cover | 652.83 kB | Adobe PDF | View/Open |
| TESIS_ENNIS_SIPUNCULA FIX1.pdf Restricted Access | Fullteks | 4 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf | Lampiran | 899.19 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.