Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106875
Title: Kajian Potensi Ruang Terbuka Hijau dan Upaya Pengembangan Urban Farming di Kota Bogor untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Authors: Budiarti, Tati
Makalew, Afra DN
Ramandhani, Keni
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan salah satu bagian penting yang berperan dalam menjaga stabilitas lingkungan perkotaan. Salah satu pendekatan pengembangan RTH dalam menciptakan manfaat secara ekonomi dapat dilakukan dengan konsep Productive Green Open Space atau RTH produktif. Pendekatan pengembangan RTH produktif ini tidak hanya berfungsi sebagai estetika kota, bahkan dapat dijadikan sumber lahan untuk menghasilkan bahan pangan bagi warga sekitar melalui penggunaan vegetasi tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan alokasi RTH potensial, memetakan preferensi masyarakat, dan menghasilkan konsep pengelolaan pekarangan yang pengembangan yang aplikatif dan berkelanjutan di Kota Bogor. Data dikumpulkan pada bulan Januari hingga Juni 2019. Melalui, peta tata guna lahan RTRW 2011-2031 didapatkan total alokasi RTH 692,48 ha. RTH dibagi ke dalam beberapa fungsi yaitu hutan kota (5,96 ha), kawasan penunjang pertanian (4,38 ha), kawasan perlindungan plasma nuftah (146,31 ha), kawasan pertanian (238,61 ha), ruang terbuka hijau/taman (107,37 ha), dan tempat pemakaman umum (189,85 ha). Untuk mengetahui lokasi RTH potensial digunakan analisis spasial dengan beberapa faktor penentu yaitu air, kemiringan lahan, dan indeks kemiskinan. Faktor-faktor tersebut menghasilkan peta kesesuaian lahan dan diproses melalui ground check sehingga dihasilkan 14 (empat belas) lokasi potensial RTH untuk pengembangan peranian perkotaan. Lokasi RTH potensial ditemukan pada 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Barat, dan Kecamatan Tanah Sareal. Data preferensi masyarakat diperoleh dari responden yang berada disekitar lokasi potensial RTH. Pada lokasi potensial urban farming di Bogor Barat diperoleh 150 responden, di Tanah Sareal diperoleh 60 responden, sedangkan di Bogor Selatan diperoleh 210 responden. Beberapa karakteristik yang dianalisis yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, profesi, status, aktivtas sebagai penggiat urban farming, kepemilikan rumah, dan keberadaan pekarangan. Preferensi masyarakat dibagi ke dalam beberapa aspek urban farming yaitu fungsi, lokasi, jenis tanaman, dan teknik urban farming. Hasil preferensi mengahasilkan aspek jenis tanaman mendapat skala 4 (setuju) dengan titik terbanyak. Aspek jenis tanaman urban farming yang terdiri dari tanaman hias, sayuran, buah, pati, dan bumbu/obat. Pada 3 (tiga) kecamatan terpilih komoditas utama yaitu Kecamatan Bogor Selatan dengan tanaman hias/bunga, Kecamatan Bogor Barat dengan tanaman sayur, dan Kecamatan Tanah Sareal dengan tanaman buah. Hasil studi disusun menjadi konsep yang didasarkan lokasi RTH dan preferensi tanaman. Konsep pengembangan pertanian perkotaan berdasarkan komoditas tanaman ini diharapkan dapat menjadi konsep pengembangan pertanian perkotaan yang akan meningkatkan produktivitas dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Kota Bogor.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106875
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover554.85 kBAdobe PDFView/Open
b_FULL TEXT.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.81 MBAdobe PDFView/Open
c_LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.