Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106292
Title: Kuantifikasi Pola Spasial Alih Fungsi Lahan Sawah di Jakarta-Bandung Mega Urban Region (JBMUR)
Other Titles: The Quantification of Paddy Field Conversion Spatial Pattern in Jakarta-Bandung Mega Urban Region (JBMUR)
Authors: Rustiadi, Ernan
Pribadi, Didit Okta
Kartika, Zahra
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Kawasan Metropolitan Jakarta dan Bandung Raya merupakan dua kawasan metropolitan yang saling terhubung membentuk Jakarta-Bandung Mega Urban Region (JBMUR). Sebagian wilayah di sepanjang koridor ini merupakan bagian dari lumbung pangan nasional namun tengah menghadapi permasalahan alih fungsi lahan di sentra-sentra produksi padi koridor ini. Kuantifikasi pola spasial alih fungsi lahan sawah dapat digunakan sebagai pendekatan zonasi pengendalian alih fungsi lahan sawah yang lebih akurat di tengah perluasan perkotaan yang terus berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alih fungsi lahan sawah JBMUR periode 2005-2015, menganalisis pola spasial alih fungsi lahan sawah di JBMUR, dan menganalisis tipologi alih fungsi lahan sawah di JBMUR. Metode analisis alih fungsi lahan sawah dalam penelitian ini menggunakan teknik overlay peta tutupan lahan JBMUR tahun 2005 dan 2015. Pola karakteristik alih fungsi lahan sawah dianalisis menggunakan Landscape Metric (LMs). Pengelompokkan alih fungsi lahan sawah di JBMUR dianalisis dengan menggunakan metode Rustiadi’s Spatial Clustering 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perubahan tutupan lahan sawahkebun campuran-kawasan terbangun (PAD-MIX-BUA) merupakan pola perubahan lahan paling dominan di JBMUR. Tutupan lahan kebun campuran dan lahan kering sering menjadi tutupan lahan sementara dari lahan-lahan sawah yang kemudian beralihfungsi menjadi kawasan terbangun. Alih fungsi lahan PAD-MIX terbesar terjadi di Kabupaten Bandung sebesar 12.510 ha (82,80% dari seluruh alih fungsi lahan Kabupaten Bandung). Alih fungsi PAD-BUA terbesar terjadi di Kabupaten Tangerang seluas 11.730,01 ha (81,89% dari seluruh alih fungsi lahan JBMUR). Terdapat dua kelompok pola alih fungsi lahan sawah. Kelompok pertama membentuk alih fungsi lahan sawah PAD-BUA yang tersebar secara luas di Kecamatan Balaraja, jumlah dan tingkat kerapatan patch penyusun rendah, dan teragregasi secara spasial. Kelompok kedua membentuk alih fungsi lahan PADMIX yang terjadi sangat luas, tingkat kerapatan dan jumlah patch tinggi yang tersebar di Kecamatan Pangalengan. Landscape Metrics menghasilkan 3 tipologi wilayah dengan bobot 1 sebagai bobot terbaik. Tipologi pertama didominasi alih fungsi lahan PAD-MIX yang tersebar di Kabupaten/Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat. Tipologi wilayah kedua didominasi alih fungsi lahan PAD-BUA yang tersebar di kawasan Jabodetabek. Tipologi ketiga didominasi alih fungsi lahan PAD-BUA dan PAD-MIX yang tersebar di pinggir perkotaan Jakarta. Upaya peningkatan produktivitas pertanian perlu diiringi peningkatan pemanfaatan teknologi informasi spasial pemantauan dan pengendalian serta penerapan sistem insentif yang tepat sasaran.
The Jakarta Metropolitan Area and Bandung Raya are two metropolitan areas that are connected to each other known as the Jakarta-Bandung Mega Urban Region (JBMUR). Some areas along this corridor are part of the national food barn but are facing problems due to land conversion occurring in rice production centers in this corridor. The quantification of paddy field conversion spatial pattern can be used as a more accurate zoning approach to control the conversion of paddy fields in the midst of an urban expansion. The purpose of this study was to analyze paddy fields conversion in JBMUR for the period 2005-2015, to analyze the spatial patterns of paddy fields conversion in JBMUR, and to analyze the typology of the paddy fields conversion in JBMUR. The paddy field conversion method in this study used the JBMUR land cover map overlay technique in 2005 and 2015. The characteristic patterns of paddy fields conversion were analyzed using Landscape Metrics (LMs). The grouping of paddy fields in JBMUR was analyzed using Rustiadi's Spatial Clustering 1 method. The results showed that the pattern of land cover change of paddy fieldsmixed garden-built area (PAD-MIX-BUA) was the most dominant land cover change pattern in JBMUR. Mixed garden and dry land are often become temporary land cover of paddy fields that are converted into built-up areas. The largest conversion of PAD-MIX occurred in Bandung regency, amounting to 12,510 ha (82.80% of the total land conversion of Bandung regency). The largest conversion of PAD-BUA occurred in Tangerang regency, covering an area of 11,730.01 ha (81.89% of the total land conversion of JBMUR). The spatial pattern resulted in two groups. The first group forming the conversion of PAD-BUA, which were widely spread out in Balaraja district, with low number and low patches density, and spatially aggregated. The second group formed of the conversion of PAD-MIX, which occurred very wide, with high density, and high number of patches scattered in Pangalengan district. Landscape Metrics produces 3 area types with 1 as the best spatial weight. The first type was dominated by the conversion of PAD-MIX which were scattered in Bandung regency, Bandung municipality, Cianjur regency, and West Bandung regency. The second type is dominated by the conversion of PAD-BUA, which are scattered in the Jabodetabek area. The third type is dominated by land use conversion of PADBUA and PAD-MIX, which are scattered in the outskirts of Jakarta city. Efforts to increase agricultural productivity need to be followed by application of spatial information technology, monitoring and control as well as effective incentive system.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106292
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover11.01 MBAdobe PDFView/Open
A156170011_Zahra Kartika.pdf
  Restricted Access
Fulltext16.15 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.