Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105753
Title: Manfaat Ekonomi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan Potensi Pengembangan Jasa Lingkungan Wisata Alam (Studi Kasus : Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Amerta, KPH Cepu)
Authors: Istiqomah, Asti
Dwisela, Helena Safira
Issue Date: 2020
Publisher: IPB university
Abstract: Desa Ledok, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Amerta adalah salah satu desa di kawasan Kesatuan Pangkuan Hutan (KPH) Cepu yang menerapkan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. LMDH Wana Amerta berdiri sejak tahun 2002 dimana masyarakat diberikan hak untuk memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan lahan untuk pertanian tumpang sari. Sejak tahun 2016, PHBM LMDH Wana Amerta mengembangkan pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam Kedungpupur. Namun pengelolaan wisata tersebut belum optimal dikarenakan akses, fasilitas dan atraksi yang masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem pengelolaan, menganalisis persepsi masyarakat, mengestimasi manfaat ekonomi dari adanya program PHBM LMDH Wana Amerta dan menganalisis potensi pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan wisata Kedungpupur di LMDH Wana Amerta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, analisis pendapatan dan Contingent Valuation Method. Hasil penelitian menunjukan sistem Pengelolaan PHBM di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ledok melibatkan LMDH Wana Amerta dengan sistem bagi hasil. Besaran bagi hasil bervariasi tergantung jenis pemanfaatannya dimana kesepakatan tersebut termuat dalam Naskah Kesepakatan Kerjasama. Analisis persepsi menunjukan bahwa mayoritas masyarakat setuju bahwa PHBMtelahmemberikan manfaat bagi masyarakat dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Estimasi total manfaat ekonomi dari adanya PHBM adalah sebesar Rp12.907.551.780/tahun dimana manfaat terbesar (99,51%) diperoleh dari HHBK, sisanya diperoleh dari jasa wisata. Nilai manfaat PHBM secara keseluruhan mampu memenuhi 70,72% kebutuhan pengeluaran rumah tangga, nilai tersebut menunjukan manfaat PHBM yang diperoleh masyarakat saat ini belum mampu menutupi seluruh pengeluaran rumah tangga. Pemanfaatan jasa wisata alam memiliki prospek untuk dikembangkan untuk meningkatkan PHBM, sebanyak 40,63% wisatawan bersedia membayar lebih apabila ada peningkatan fasilitas dan atraksi wisata. Bila fasilitas ditingkatkan dan atraksi spot foto dan outbound disediakan maka tarif wisata dapat dinaikan dari Rp5.000 menjadi Rp26.563.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105753
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover798.13 kBAdobe PDFView/Open
H44160071_HELENA SAFIRA DWISELA.pdf
  Restricted Access
Fullteks19.83 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.