Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104321
Title: Evaluasi Gulma pada Pertanaman Jagung di Nusa Tenggara Timur
Authors: Guntoro, Dwi
Santosa, Edi
Kefi, Andreas
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Keberadaan gulma di areal pertanaman tanaman jagung dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi gulma yang tumbuh pada lahan budidaya jagung di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengetahui tingkat kompetisi gulma dengan tanaman jagung, dan kandungan kimia gulma dominan. Penelitian terdiri atas tiga percobaan yang dilaksanakan pada April 2019-Januari 2020. Percobaan pertama dilakukan pada bulan April-Juni 2019 pada empat lahan jagung (L1-L4) dengan pola tanam yang berbeda dievaluasi di Kelurahan Tua’tuka kupang-NTT. Plot gulma ditentukan secara acak menggunakan kuadran, seedbank dievaluasi dari kedalaman 0-10, 11- 20, 21-30 dan 31-40 cm dengan metode kemunculan bibit. Percobaan kedua dilaksanakan mulai bulan Oktober-Desember 2019, dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan lima ulangan. Percobaan terdiri satu faktor, yaitu populasi Chloris barbata yang terdiri atas lima taraf yaitu 0, 15, 30, 45 dan 60 biji gulma per polybag. Analisis metabolit dilaksanakan di Laboratorium Litbang Kesda DKI Jakarta pada Oktober 2019 sampai Januari 2020. Gulma dari lokasi penelitian dikirim dalam bentuk bahan yang sudah dikeringkan menggunakan matahari selama 3 hari, kemudian dilakukan pengujian profil metabolit dengan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS). Percobaan pertama menemukan 13 spesies yaitu 4 dan 2 species hanya ditemukan pada analisis vegetasi dan analisis seedbank; dan 7 species ditemukan pada analisis keduanya. Terdapat 3 jenis gulma yang dominan di areal penelitian yaitu Chloris barbata, Mazus japonicus dan Digitaria adscendens,dengan ratarata nilai dominansi berturut-turut sebesar 35.9%, 26.55% dan 18.02%. Lahan yang berbeda pola tanam memiliki jenis gulma yang berbeda. Gulma yang memiliki seedbank paling banyak yaitu gulma Chloris barbata yaitu 825 individu, sedangkan gulma yang paling sedikit adalah Brachiaria reptans yaitu 28 individu. Seedbank gulma paling banyak ditemukan pada kedalaman 11-20 cm. Percobaan kedua menunjukkan kompetisi antara gulma dominan Chloris barbata dengan tanaman jagung. Penekanan terjadi pada semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Semakin tinggi populasi gulma Chloris barbata maka tingkat hambatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semakin besar. Populasi gulma 15 biji per polybag telah nyata memengaruhi pertumbuhan jagung dan populasi gulma 45 biji per polybag mulai nyata memengaruhi peubah hasil jagung. Perlakuan 45 gulma Chloris barbata per polybag menyebabkan penurunan peubah produksi yaitu bobot tongkol dengan kelobot sebesar 48.74%. Percobaan ketiga terdapat 19 jenis senyawa metabolit pada gulma jenis Chloris barbata, 10 senyawa pada gulma Mazus japanicus Okunte dan 15 senyawa pada gulma Cenchrus echinatus. Senyawa yang ditemukan pada semua jenis gulma adalah palmitat (palmitate), asam palmitat (palmitic acid) dan hexadecanoic acid. Senyawa neophytadiene ditemukan pada gulma Chloris barbata sebanyak 34.93% dan tidak ditemukan pada kedua jenis gulma lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104321
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020ake.pdf
  Restricted Access
19.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.