Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102862
Title: Kinerja Pengeringan Tumpukan Gabah Secara Intermittent dan Pengaruhnya Terhadap Mutu Beras
Authors: Nelwan, Leopold Oscar
Hasbullah, Rokhani
Maulidin, Achmad Fitrah
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Pengeringan gabah secara mekanik di Indonesia umumnya menggunakan alat pengering tipe bak. Alat pengering tipe ini memiliki kendala seperti suhu pengeringan yang tinggi (≥ 55 ºC). Pengeringan suhu tinggi secara terus menerus dapat meningkatkan persentase beras patah. Hal ini disebabkan oleh tekanan dipermukaan dan didalam butir gabah berbeda. Kendala tersebut dapat diatasi dengan kombinasi metode pengeringan secara intermittent. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji suhu dan durasi pengeringan dengan tempering pada alat pengering tipe bed dryer menggunakan suhu tinggi secara intermittent, serta pengaruhnya terhadap kualitas gabah Varietas Ciherang. Metode penelitian ini terdiri atas perlakuan pengeringan tanpa tempering (TT) menggunakan suhu 35°C (tanpa pengadukan), 60°C (pengadukan setiap 20 menit) dan 80°C (pengadukan setiap 10 menit) sampai kadar air rata-rata 14%. Perlakuan pengadukan dilakukan untuk menyeragamkan kadar air disetiap lapisannya. Metode pada pengeringan I-IV menggunakan tempering (DT). Pengeringan DTI terdiri pengeringan awal suhu 80°C selama 20 menit (T1), setelah dikeringkan dilanjutkan tempering awal (Tp1) selama 90 menit tetapi sebelum tempering dilakukan pengadukan. Setelah tempering I dilanjutkan pengeringan kedua suhu 35°C (T2) sampai kadar air rata-rata 14% dan dilanjutkan tempering kedua (Tp2) selama 90 menit. Pengeringan DTII yaitu T1-Tp1-pengeringan suhu 60°C (T3) sampai kadar air rata-rata 14%, tetapi setelah pengeringan II dilakukan perlakuan tanpa tempering (Tp3). Pengeringan DTIII terdiri T3-Tp1-T3-Tp2 dan pengeringan DTIV yaitu T3-Tp1-T2-Tp3. Parameter yang diamati pada pengeringan intermittent adalah kadar air, suhu plenum, suhu disetiap lapisan gabah, suhu bola basah dan kering lingkungan, keretakan beras serta beras kepala. Hasil penelitian semua perlakuan pengeringan menghasilkan konsumsi energi spesifik berkisar antara 4105-7638 kJ kg-1 air dengan laju pengeringan berkisar 0.021- 0.219 % b.k menit-1. Pengeringan DTI sebesar 7604 kJ kg-1 air selama 60 menit, persentase keretakan beras yang dihasilkan yaitu 40% dan beras kepala 66.76% sedangkan konsumsi energi spesifik pengeringan DTII sebesar 5849 kJ kg-1 air dengan durasi pengeringan selama 100 menit, persentase keretakan beras yang dihasilkan yaitu 29% dan beras kepala 70.25%. Pengeringan DTIII menghasilkan konsumsi energi spesifik paling tinggi yaitu 7638 kJ kg-1 air selama 70 menit dengan persentase keretakan beras yang dihasilkan yaitu 22% dan beras kepala sebesar 74.46%. Pengeringan DTIV menghasilkan konsumsi energi spesifik sebesar 7201 kJ kg-1 air dengan persentase keretakan beras yang dihasilkan yaitu 10% dan beras kepala paling tinggi yaitu 81.41% selama 160 menit. Metode pengeringan gabah secara intermittent adalah pengeringan DTIV. Pengeringan tersebut terdiri dari pengeringan I suhu 60°C selama 30 menit, tempering I 90 menit dan dilanjutkan pengeringan akhir dengan suhu 35°C sampai k.a 14% tanpa tempering II yang menghasilkan persentase keretakan beras rendah dan beras kepala yang tinggi dibandingkan semua perlakuan dengan tempering.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102862
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2020afm.pdf
  Restricted Access
20.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.