Studi Tingkat Pertumbuhan dan Minat Industri terhadap Sertifikasi BRC di Indonesia.

Abstract

Ekspor-impor adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ekonomi suatu negara. Penurunan tren ekspor migas Indonesia dewasa ini menjadikan komoditi non migas sebagai andalan ekspor baru bagi Indonesia. Industri pangan merupakan salah satu subsektor yang memiliki potensi besar di antara komoditi-komoditi non migas Indonesia, dengan salah satu pasar ekspor pangan yang potensial adalah wilayah Eropa. Peningkatan ekspor pangan ke Eropa menemui banyak hambatan tarif maupun non-tarif, di antaranya berkembangnya berbagai macam private standard terkait keamanan pangan yang sesungguhnya bersifat voluntary namun pada praktiknya menjadi bersifat mandatory untuk memasuki pasar ekspor Eropa. British Retail Consortium (BRC) Standard, standar keamanan pangan yang dikembangkan pertama kali di Inggris dan kini telah diakui oleh Global Food Safety Initiative, adalah salah satu private standard yang seringkali menjadi hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tingkat sertifikasi BRC di Indonesia dibandingkan beberapa negara lain; menganalisis hubungan antara faktor pengetahuan, kebutuhan, serta kesiapan terhadap minat sertifikasi BRC oleh industri pangan; dan menganalisis hambatan yang ditemui industri dalam pemenuhan persyaratan standar BRC. Penelitian yang dilakukan merupakan gabungan penelitian deskriptif dan eksplanatif dengan metode pengumpulan data sekunder, survei, dan studi kasus. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengkaji data jumlah industri tersertifikasi BRC di Indonesia dan negara pembanding dari web resmi BRC Directory. Survei dilakukan dengan metode pengambilan sampel aksidental (accidental sampling) terhadap populasi industri pangan di Indonesia. Data yang diperoleh dari survei diolah dengan Microsoft Excel dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik, serta dianalisis dengan statistik inferensial. Analisis statistik inferensial uji korelasi Rank Spearman dan Mann-Whitney U Test menggunakan program SPSS dilakukan untuk menguji hubungan antara pengetahuan, tingkat ekspor, tujuan ekspor, dan kesiapan dengan minat sertifikasi BRC. Studi kasus dilakukan dengan mengkaji data temuan pada audit report industri sampel tersertifikasi BRC. Kajian data sekunder BRC Directory mengindikasikan jumlah industri tersertifikasi BRC di Indonesia tergolong rendah dan didominasi komoditi perikanan. Hasil survei menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan tentang BRC, tingkat ekspor, dan tujuan ekspor terhadap minat sertifikasi BRC oleh industri pangan. Studi kasus terhadap sepuluh sampel industri tersertifikasi BRC menunjukkan bahwa mayoritas temuan berkaitan dengan standar situs pengolahan serta sistem mutu & keamanan pangan. Sementara klausul mengenai HACCP dan kontrol produk adalah klausul dengan jumlah temuan paling sedikit.