Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102566
Title: Pengembangan Indeks Keberlanjutan Lokal di Provinsi Banten
Authors: Pravitasari, Andrea Emma
Mulya, Setyardi Pratika
Maulidiati
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Provinsi Banten merupakan provinsi paling barat di Pulau Jawa yang lokasinya berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sebagai ibukota negara. Pesatnya pembangunan di Jakarta dan Jabodetabek sebagai suatu kawasan metropolitan terbesar di Indonesia telah berdampak luas pada kondisi sosial-ekonomi maupun perkembangan wilayah di sekitarnya. Namun tingginya pertumbuhan ekonomi dan aktivitas pembangunan di kawasan metropolitan tersebut ternyata juga berdampak negatif pada penurunan kualitas lingkungan seperti halnya yang terjadi di Provinsi Banten sebagai salah satu wilayah hinterland-nya. Hal ini tentu dapat mengancam tercapainya pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengembangkan indeks keberlanjutan pembangunan di Provinsi Banten pada skala lokal (Local Sustainability Index, LSI) yang ditinjau dari 3 dimensi (dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan) serta distribusi sebaran spasialnya, (2) Menganalisis asosiasi spasial nilai local sustainability index (LSI) untuk masing-masing dimensi, dan (3) Menganalisis tipologi wilayah berdasarkan LSI untuk seluruh dimensi. Unit analisis yang digunakan pada pengukuran adalah unit kecamatan. LSI dikembangkan dengan menggunakan metode factor analysis (FA) dengan software statistika. Asosiasi spasial nilai LSI untuk masing-masing dimensi dianalisis menggunakan Global Moran Index dan Local Moran Index atau LISA (Local Indicator of Spatial Autocorrelation) dengan software GeoDa. Sementara itu, tipologi wilayah berdasarkan LSI dianalisis dengan metode gerombol (cluster analysis) dengan software statistika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LSI pada masing-masing dimensi dibentuk dari beberapa nilai penciri. Variabel penciri untuk dimensi sosial dan ekonomi sebanyak 7 variabel, sedangkan variabel penciri untuk dimensi lingkungan sebanyak 5 variabel. Hasil FA tersebut kemudian digunakan untuk menghitung nilai indeks keberlanjutan masing-masing dimensi. Nilai index tertinggi untuk dimensi sosial dan ekonomi terkonsentrasi di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, sedangkan untuk dimensi lingkungan terkonsentrasi di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Nilai global moran index untuk dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan secara berturut-turut adalah 0,518895; 0,505767 dan 0,433155, yang berarti bahwa terjadi spatial autocorrelation positif. Hasil analisis cluster menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan di Provinsi Banten terklasifikasi menjadi 3 cluster, dimana cluster 1 adalah kecamatan yang memiliki nilai LSI tinggi untuk dimensi sosial dan ekonomi serta nilai LSI sedang untuk dimensi lingkungan. Cluster 2 adalah kelompok kecamatan dengan nilai LSI rendah baik untuk dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan. Cluster 3 adalah kecamatan-kecamatan dengan nilai LSI rendah untuk dimensi sosial dan ekonomi, akan tetapi nilai LSI untuk dimensi lingkungannya tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102566
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A20mau.pdf
  Restricted Access
26.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.