Show simple item record

dc.contributor.authorSatria, Arif
dc.contributor.authorAnggraini, Eva
dc.contributor.authorSolihin, Akhmad
dc.date.accessioned2017-10-19T06:45:55Z
dc.date.available2017-10-19T06:45:55Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.isbn978-979-493-180 -6
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88127
dc.description.abstractSebagai sebuah sistem, perikanan memiliki peran penting dalam penyediaan bahan pangan, kesempatan kerja, rekreasi, perdagangan dan kesejahteraan ekonomi bagi sebagian penduduk . Namun, meningkatnya populasi manusia terutama di wilayah pesisir dan laut serta kecanggihan teknologi membuat peluang terjadinya perubahan sistem alamiah dari lautan semakin besar. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan berbagai hal negatif, baik pada sumberdaya yang terkandung maupun aspek fisik dari taut tersebut . Oleh karena itu, dalam pemanfaatan sumberdaya ikan diperlukan pengelolaan yang berorientasi pada kepentingan j angka panjang, tidak hanya bagi generasi saat ini tapi j uga bagi generasi masa depan. Dalam hal ini, pengelolaan yang bertanggung jawab menjadi salah satu kunci utama untuk menjawab tantangan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development). FAO yang mengungkapkan bahwa total tangkapan pcrikanan taut dunia pada tahun 2005 tercatat sebesar 84,2 juta ton. Dengan berkaca pada tingginya tingkat pemanfaatan yang dikhawatirkan berujung pada krisis sumberdaya ikan, maka pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab telah menjadi agenda bersama masyarakat internasional s bagai kunci utama untuk menjawab tantangan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development). Hal ini dikarenakan jika kelestarian sumberdaya ikan di satu negara terganggu, hal ini akan mempengaruhi kondisi pe.rikanan global dan dapat menyebabkan stok ikan di negara lain pun ikut terganggu, khususnya jenis-jenis ikan yang bermigrasi jauh (higly migratory species) dan jenis-jenis ikan yang bermigrasi terbatas (straddling fish stock) yang mempunyai kemampuan untuk melintasi batas-batas wilayah suatu negara (transboundary). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat internasional tidak selalu berurusan dengan kepentingan nasionalnya saja, tetapi juga berurusan dengan kepentingan bersama dalam menyelesaikan masalah secara bersama-sama. lnilah yang mendasari mengapa globalisasi perikanan terjadi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleGlobalisasi Perikanan: Reposisi Indonesia?id
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record