Keragaman Genetik Sapi Katingan dan Hubungan Kekerabatannya dengan beberapa Sapi Lokal Lain Menggunakan Analisis DNA Mikrosatelit
Date
2011Author
UTOMO, BAMBANG NGAJI
Noor, R.R.
Sumantri, Cece
SUPRIATNA, I.
GURNADI, E.D.
Metadata
Show full item recordAbstract
Katingan cattle is one of Indonesian animal genetic resources located in Katingan District, Central Kalimantan. The Katingan cattle is predicted to be extint, therefore it is necessary to conserve the cattle. Breed characterization is the primary step in any conservation program. Characterization was done using 10 microsatellite markers to evaluate the genetic diversity of Katingan Cattle in three subpopulations and their genetic relationship with some other local cattle. A total number of 72 random whole blood of Katingan samples consisted of Pendahara (20 samples), Buntut Bali (20 samples), and Tumbang Lahang (32
samples) were used. The samples of Bali, PO, and Limousine Cattle were 11, 6, and 3 respectivelly. The number of 136 aleles were found with the variation from 9 aleles (ILSTS089) to 18 aleles (ILSTS013) and the average of the alele was 13.6 aleles per
locus. A number of alel from Tumbang Lahang was higher (10.8 aleles) than Pendahara (10.4 aleles) and Buntut Bali subpopulation (7.3 aleles). Some loci produced polymorphic diagnostic aleles which varied from 1-7 types of allele. HEL013 and BM1818 had four aleles, while ILSTS026 and ILSTS089 had five and six aleles respectively. ILSTS029 and ILSTS036 had seven aleles. The diagnostic aleles were also found in Tumbang Lahang subpopulastion, as well as in Pendahara, and Buntut Bali. Heterozigositas values of Pendahara, Buntut Bali, and Tumbang Lahang subpopulation were 0.454, 0.478, and 0.529 respectively. While the average of heterozigositas (Ĥ) was 0.492. Subpopulation of Tumbang Lahang was closer genetically to Pendahara (0.169) than Buntut Bali (0.173) and also the subpopulation was closer genetically to PO cattle (0.259) when compared to Buntut Bali (0.311) and Pendahara (0.329). The population of Katingan cattle was within one kluster with PO Cattle. api Katingan adalah salah satu plasma nutfah ternak yang ada di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Keberadaannya yang dikhawatirkan akan punah, perlu dilakukan perlindungan/konservasi. Karakterisasi adalah tahapan utama dalam program konservasi. Karakterisasi dilakukan secara molekuler dengan menggunakan 10 lokus mikrosatelit dengan tujuan untuk mengevaluasi keragaman genetik molekuler sapi Katingan di tiga subpopulasi dan hubungan kekerabatannya dengan beberapa sapi lokal lainnya. Sebanyak 72 contoh acak yang terdiri atas Pendahara 20 contoh, Buntut Bali 20 contoh, dan Tumbang Lahang
32 contoh digunakan dalam penelitian ini. Sementara itu, contoh sapi lokal lainnya adalah sapi Bali 11 contoh, sapi PO 6 contoh dan sapi Limousin 3 contoh. Hasil skrining 10 set lokus mikrosatelit pada sapi Katingan didapatkan 136 alel dengan kisaran 9 (ILSTS089) sampai 18 alel (ILSTS013) dan dengan rata-rata 13,6 alel per lokus. Jumlah alel pada subpopulasi Tumbang Lahang lebih banyak (10,8 alel), dibandingkan dengan subpopulasi Pendahara (10,4 alel) dan subpopulasi Buntut Bali (7,3 alel). Beberapa lokus tertentu menghasilkan alel diagnostik yang bervariasi dari 1-7 macam alel, yaitu lokus HEL013 dan BM1818 (4 alel), ILSTS026 (5 alel), ILSTS089 (6 alel), lokus ILSTS029 dan ILSTS036 masing-masing 7 alel. Alel-alel diagnostik lebih banyak ditemukan pada subpopulasi Tumbang Lahang, diikuti Pendahara, dan kemudian Buntut Bali. Nilai heterozigositas untuk
masing-masing subpopulasi, yaitu Pendahara 0,454, Buntut Bali 0,478, dan Tumbang Lahang 0,529. Sedangkan nilai rataan heterozigositas (Ĥ) populasi yaitu 0,492. Secara genetik subpopulasi Tumbang Lahang lebih dekat hubungan genetiknya (0,169) dengan subpopulasi Pendahara, dibandingkan dengan subpopulasi Buntut Bali (0,173) dan juga lebih mempunyai kedekatan
secara genetik dengan sapi PO (0,259) dibandingkan dengan sapi Katingan dari subpopulasi Buntut Bali (0,311) dan Pendahara (0,329). Secara keseluruhan populasi sapi Katingan berada dalam satu kluster dengan sapi PO.