Show simple item record

dc.contributor.authorTumbelaka, Ligaya, I. T. A.
dc.contributor.authorSiagian, P. H.
dc.date.accessioned2017-03-02T02:22:54Z
dc.date.available2017-03-02T02:22:54Z
dc.date.issued2007-12
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83491
dc.description.abstractThis research was held to determine the effect of mating system (natural and artificial insemination /AI-service) on swine pregnancy rate, litter size, and for the weaning to pregnant interval. The statistical analysis in this experiment was Completely Randomized Design Factorial 2 x 5. The first factor was the mating system (natural and AI service) and the second factor was the parity (1, 2, 3, 4 and 5), except for weaning to pregnant interval parameter are used the averages and continued with the Tukey multiple comparison test. The research results showed that mating system has significantly (P<0.05) effect on swine pregnancy rate and litter size born alive. Pregnancy rate of natural mating system showed higher (93.23%) than AI (81.61%) and also litter size born alive 10,12 and 9,26 heads for natural and AI service, respectively. The parity and it interactions with mating system no affected of pregnancy rate and litter size. The weaning to pregnant interval for first up to fourth parity with the mean value of 9.55; 9.08; 7.17; and 5.64 days, respectivelyid
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sistem pengawinan dan paritas (beranak ke-) terhadap persentase kebuntingan, litter size dan interval antara penyapihan kebunting kembali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2 x 5. Faktor pertama adalah sistem pengawinan (Alami dan IB) dan factor kedua adalah paritas (1, 2, 3, 4 dan 5). Khusus untuk mengetahui interval antara menyapih ke bunting kembali digunakan rataannya dan diuji dengan uji Turkey. Sistem pengawinan berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap laju kebutingan dan litter size lahir hidup dimana pengawinan cara alami (93,23%) lebih baik daripada cara IB (81,64%) dengan litter size lahir hidup masing-masing 10,12 dan 9,26 ekor. Paritas dan interaksinya dengan sistem pengawinan tidak berbeda nyata terhadap laju kebuntingan dan litter size lahir hidup. Interval antara penyapihan ke bunting kembali untuk paritas pertama hingga keempat masing-masing adalah 9,55; 9,08; 7,17; dan 5,64 hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherJURNAL ILMU TERNAKid
dc.relation.ispartofseries7;2
dc.titlePengaruh Sistem Pengawinan dan Paritas Terhadap Penampilan Reproduksi Ternak Babi Di PT Adhi Farm, Solo, Jawa Tengahid
dc.title.alternativeThe Effect of Mating System and Parity on Swine Reproductive Performance in PT Adhi Farm, Solo, Central Javaid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordsistem pengawinanid
dc.subject.keywordparitasid
dc.subject.keywordbabiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record