Keunggulan Relatif Produksi Susu Domba Garut dan Persilangannya
Abstract
Garut sheep (GG) is one of some native sheep that had been well known to the people of West Java. These sheep have some advantages including their ability to produce multiple birth, reach sexual maturity faster and resistant to internal parasite.
However, these sheep have also some disadvantages including low milk production, high mortality and low weaning weight. Crossbreeding is one way to improve animal genetic quality. The objective of this study is to evaluate whether the Garut,
St.Croix cross (HG), and Moulton Charollais cross (MG) are superior in milk production when compared to Garut sheep. This study was conducted at small ruminant experimental station of Research Institute for Animal production from June to August 2002. The superiority of the crossed sheep was determined by subtracting the average milk production of the crossed sheep (HG
or MG) and Garut sheep and then divided the values by the average milk production of Garut sheep, except for the threeway crosses (MHG and HMG) is calculated from the difference in milk production between the means of threeway crossbred with the
means of two parents (MG and HG). The data had been corrected by parity and type of birth. The General Linear model of SAS was used to calculate the least square means. Average milk production from GG, MG, HG, MHG and HMG ewes in this study were respectivelly 53.41, 59.48, 55.89, 44.87 and 54.66 kg. The relative superiority for milk production of MG and HG were 11% and 5% over Garut sheep respectively and for the threeway crossbred MHG/HMG was -14% over their parents (MG and HG). Domba Garut (GG) adalah salah satu jenis domba yang sudah dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Domba ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu melahirkan lebih dari satu anak per kelahiran, cepat mencapai dewasa kelamin dan tahan terhadap tekanan parasit internal. Selain memiliki keunggulan, domba ini juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya produksi susu yang rendah, mortalitas saat kelahiran tinggi dan bobot sapih yang rendah. Persilangan merupakan suatu cara untuk memperbaiki kualitas genetik ternak. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mempelajari apakah persilangan Garut dengan St.Croix (HH) dan Moulton Charollais (MM), memiliki produksi susu yang lebih unggul bila dibandingkan dengan domba Garut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Ruminansia Kecil, Balai Penelitian Ternak Ciawi, Jalan Raya Pajajaran, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2002. Keunggulan domba persilangan dapat diketahui dari selisih rataan produksi susu domba persilangan (HG atau MG) dengan domba Garut, kemudian nilainya
dibagi dengan rataan produksi susu domba Garut, kecuali untuk domba persilangan tiga bangsa (MHG dan HMG) dihitung berdasarkan perbedaan antara rataan produksi susu domba MHG dan HMG dengan rataan sifat-sifat tetuanya (HG dan MG). Data telah dikoreksi dari paritas dan tipe kelahiran. Prosedur General Linear Model (GLM) dari Statistical Analysis System (SAS), digunakan untuk menghitung rataan kuadrat terkecil. Rataan produksi susu domba GG, MG, HG, MHG dan HMG pada penelitian ini masing-masing adalah: 53,41, 59,48, 55,89, 44,87 dan 54,66 kg, secara berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa keunggulan relatif produksi susu untuk domba hasil persilangan MG dan HG adalah 11 dan 5% dari
domba Garut, sedangkan untuk domba persilangan tiga bangsa adalah -14% dari tetuanya (HG dan MG).