dc.description.abstract | Pakan dalam sebuah industri peternakan ayam merupakan komponen biaya produksi terbesar, mencapai 60-70%. Tingginya biaya tersebut, salah satunya disebabkan karena kebutuhan pakan dipenuhi dari pakan-pakan komersial dengan harga yang tinggi. Menghadapi masalah tersebut, peternakan harus berupaya
semaksimal mungkin agar dengan biaya pakan minimal mampu menghasilkan produksi yang optimal. Hal tersebut bisa dilakukan melalui upaya pemanfaatan tanaman tradisional yang berguna baik sebagai feed additive. Feed additive berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pakan pada ayam, antara lain, antibiotik, hormon dan sebagainya. Selama ini digunakan feed additive komersial yang selain harganya tinggi juga kurang terjamin aspek keamanannya karena adanya residu bahan kimia dan hormon
dalam bahan pangan. Kesadaran masyarakat yang makin tinggi tentang keamanan bahan pangan yang mereka konsumsi mendorong pemanfaatan tanaman tradisional dalam usaha peternakan ayam sehingga berpandangan ramah lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud adalah upaya menciptakan bahan pangan dengan
penjaminan keamanannya melalui upaya memperkecil keberadaan bahan atau zat cemaran dalam bahan pangan. Tanaman tradisional yang biasa digunakan sebagai feed additive adalah lempuyang, kunyit, kencur, temulawak, lidah buaya dan bawang putih. Kelompok tanaman tersebut terbukti efektif mempengaruhi performa ayam dan kesehatan ayam. | id |