Show simple item record

dc.contributor.authorKaswanto
dc.contributor.authorBaihaqi, Muhammad
dc.contributor.authorHadi, Akhmad Arifin
dc.date.accessioned2015-11-30T07:23:38Z
dc.date.available2015-11-30T07:23:38Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76856
dc.description.abstractKeberlanjutan suatu kawasan lanskap pertanian dapat diuk:ur dari jasa lanskap (landscape services) yang disediakan atau yang dapat diperoleh dari struktur, fungsi dan perubahan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Jasa lanskap atau dikenal juga dengan istilah jasa lingkungan (environmental services) dapat disediakan oleh lanskap agrofrestri pada skala mikro, yakni pada skala pekarangan. Pengelolaan pekarangan sebagai wujud masyarakat rendah karbon (MRK) - low carbon societies (LCS) dapat memberikan jasa lanskap dalam bentuk 1) konservasi keragaman hayati, 2) kandungan karbon tersimpan, 3) pemanfaatan sumber daya air, dan 4) kualitas estetika lingkungan. Dalam penelitian ini, keempat bentuk jasa lanskap ini telah diteliti dan dianalisis pengarubnya terhadap lingkungan dan rumah tangga. Hasil penelitian ini mem..njukkan bahwa pekarangan memiliki tingkat keragaman hayati (horizontal dan irertikal) dan kandungan karbon tersimpan (carbon stock) yang relatiftinggi wahiupun pada skala yang berukuran kecil (<400 m2 ). Pemanfaatan air kolam untuk budidaya ikan juga berpengaruh kepada perbaikan kualitas air, karena kegiatan pemberian pakan organik. Kualitas estetika lingkungan juga membaik karena pemanfaatan 8 (delapan) fungsi tanaman dalam pekarangan. Lanskap agroforestri skala mikro dalam bentuk pekarangan dapat berkontribusi secara nyata dalam konsep jasa lanskap untuk pelestarian lingkungan dan pada saat yang bersamaan juga dalam peningkatan kesejahteraan rumah tangga. Pelestarian lingkungan diperoleh dari keempat bentuk jasa lanskap yang telah <lisebutkan sebelumnya, sementara peningkatan kesejahteraan diperoleh dari aspek ekonomi dan gizi keluarga. Aspek ekonomi dianalisis dari hasil kalkulasi total pendapatan tambahan (additional income) hasil produksi pekarangan yang mencapai 12.9% dari total pendapatan keluarga. Total pendapatan tambahan dari menjual produk temak (telur, susu dan daging) lebih tinggi dibandingkan dengan menjual produk tanaman (buah, bunga, daun, kayu, tanaman obat dan tanaman bias). Aspek gizi dikalkulasi dari empat tipe gizi tambahan (additional nutrition) yang dapat diperoleh dari produksi pekarangan (produk temak dan tanaman) dan telah dikaji untuk mengetahui kontribusi pekarangan terhadap pola konsumsi rumah tangga. Kontribusi keempat gizi tersebut adalah kalori (2.1 %), protein (2.5%), vitamin A (12.7%) dan vitamin C (23.l %) dari total komsumsi rumah tangga. Pengelolaan pekarangan secara optimal bisa menjadi salah satu solusi menuju masyarakat rendah karbon (low carbon society - LCS)id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.titlePOTENSl1PEKARANGAN DALAM PENINGKATAN JASA LANSKAP DI KA WASAN PERDESAANid
dc.subject.keywordadditional incomeid
dc.subject.keywordadditional nutritionid
dc.subject.keywordlanskap agroforestriid
dc.subject.keywordlow · carbon society (LCS)id
dc.subject.keywordmasyarakat rendah karbon (MRK)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record