dc.description.abstract | Masalah dominan yang dihadapi petani perikanan budidaya ikan patin kabupaten Kampar adalah keterbatasan modal, teknologi, lemahnya manajemen usaha dan risiko kegagalan panen yang tinggi, hal ini menyebabkan sulitnya memperoleh pendanaan usaha dari lembaga-lembaga pembiayaan yang ada. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengatasi tersebut melalui program kemitraan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) yang difasilitasi oleh PT Perkebunan Nusantara V. Mekanisme dana bergulir, prosedur pengajuan pijaman dan jaminan yang lebih sederhana digunakan pada program tersebut. Tujuan kajian ini adalah menganalisis tingkat perbedaan pendapatan petani peneriman dan non penerima. Perbandingan tingkat pendapatan petani pembesaran budidaya ikan patin penerima dan non penerima kredit PUKK dianalisi menggunakan uji T, pengolahan data dilakukan menggunakan alat bantu Statistical Package for Sosial Sciense (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan perhitungan rata-rata pendapatan petani dengan luas kolam 250 m2 budidaya pembesaran ikan patin pada penerima dana kredit PUKK adalah sebesar Rp 11 423 830,41, sementara untuk non penerima kredit sebesar Rp 9 552 155,09. Nilai thitung adalah sebesar 1,994 dengan uji 2 sisi pada signifikansi 0.05:2, dengan derajat kebebasan df= 60 sehingga diperoleh untuk t tabel sebesar 1,67065 sehingga thitung> ttabel (1,994>1,67065) artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Data ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan antara penerima kredit PUKK dan yang tidak menerima dana kredit PUKK, dengan adanya tambahan modal bagi petani penerima sehingga dapat meningkatkan produksinya dan dapat meningkatkan pendapatannya. | id |