Kualitas Karkas Babi Potong yang Dilahirkan dari Induk yang Disuperovulasi Sebelum Pengawinan
View/ Open
Date
2013Author
Lapian, Mien Theodora Rossesthellinda
Siagian, Pollung Hasiholan
Manalu, Wasmen
Priyanto, Rudy
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh superovulasi dari induk babi sebelum kawin terhadap kualitas karkas. Menggunakan 42 ekor babi dara dibagi menjadi dua perlakuan faktor A yaitu, 1) babi dara tanpa superovulasi dan 2) babi dara superovulasi. Faktor B berdasarkan litter size, setiap kelompok induk babi dibagi menjadi tiga ukuran yaitu litter size lahir berkisar, 6-8 (rendah), 9-11 (sedang), dan 12-14 (tinggi), masing-masing dengan tiga ulangan. Setiap ulangan terdiri dari, satu jantan kastrasi dan satu betina. Total sampel 36 ekor anak babi periode pertumbuhan sampai pengakhiran, anak-anak babi percobaan yang diberi pakan komersial. Babi percobaan dikorbankan nyawanya dan dipotong pada bobot rataan 92,5-94,0 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak babi yang lahir dari induk babi superovulasi mencapai bobot potong pada umur 185 hari dibandingkan dengan 200 hari pada babi tanpa superovulasi/kontrol. Anak babi yang lahir dari induk superovulasi memiliki bobot karkas lebih berat (70,25 ± 2,70 kg) dan persentase karkas (74,73 ± 3,09%) dibandingkan dengan babi kontrol (64,18 ± 3,58 kg ) bobot karkas dan (68,28 ± 3,90%) persentase karkas. Panjang karkas dan tebal lemak punggung tidak dipengaruhi oleh superovulasi. Babi yang lahir dari induk superovulasi memiliki (74,56 ± 4,72 cm) panjang karkas dan (3,07 ± 0,35 cm) ketebalan lemak punggung, sementara babi kontrol memiliki (74,00 ± 2,81 cm ) panjang karkas dan (3,20 ± 0,35cm) ketebalan lemak punggung. Anak babi yang lahir dari induk babi superovulasi loin eye area (44,81 ± 3,55 cm ²) dibandingkan dengan kontrol (39,97 ± 4,29 cm ²). Disimpulkan bahwa superovulasi dari induk babi sebelum kawin menghasilkan anak babi yang tumbuh lebih cepat dengan kualitas karkas yang lebih baik.