Show simple item record

dc.contributor.authorMunif, Abdul
dc.date.accessioned2015-10-29T06:55:14Z
dc.date.available2015-10-29T06:55:14Z
dc.date.issued2012-11
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76561
dc.description.abstractPerdagangan komoditas pertanian antar negara memberikan dampak positif bagi perolehan devisa dan pembangunan perekonomian suatu negara. Pada sisi lain, disadari atau tidak perdagangan komoditi pertanian antar negara juga memiliki risiko terhadap berpindahnya organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dari suatu negara ke negara lain melalui komoditas pertanian/ media pembawa yang diperdagangkan. Meningkatnya arus komoditi, terutama ke dan dari negara yang ekonominya cepat (rapidly developing economies) dengan perbatasan antar wilayah Indonesia yang lemah (porous borders) dan land borders ditambah dengan semakin tingginya informal and traditional trade, kebijakan/komitmen yang kuat terhadap ‘economic integration, lemahnya regulasi dibidang lingkungan, terbatasnya kapasitas tenaga teknis petugas Karantina Pertanian dan masih lemahnya rencana pengembangan kerjasama antar lembaga perkarantinaan serta lemahnya komitmen pihak swasta terhadap masalah OPT akan menambah resiko masuknya OPT ke wilayah Indonesia semakin besar. Hal ini mengharuskan perlunya terus memperkuat perkarantinaan nasional baik secara kelembagaan maupun kemampuan profesionalitas sumberdayanya.en
dc.language.isoid
dc.titlePerspektif dan inisiatif pengembangan perlakuan karantina tumbuhanen
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordperlakuanen
dc.subject.keywordkarantinaen
dc.subject.keywordtumbuhanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record