dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kegemukan pada permepuan usia 19-55 tahun di Indonesia. Analisis ini menggunakan data file elektronik dari Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan dengan desain cross sectorial. Total subjek sebanyak 57.167 perempuan usia 19-55 tahun. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor risiko kegemukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 29.4% subjek mengalami kegemukan (termasuk obes). Faktor risiko (p,0.05) kegemukan pada subjek yaitu status perkawinan (OR untuk kawin = 27, Cl 95%-2.6-2.9), pendapatan rumah tangga (OR untuk pendapatan menengah ke atas = 1.6, Cl 95%: 1.5-1.6), tipe wilayah (OR untuk perkotaan = 1.4, Cl 95%:1.3-1.4), aktivitas fisik (OR untuk aktivitas fisik ringan = 1.2, Cl 95%: 1.2-1.3) energi dari karbohidrat (EAC) (OR untuk EAC>55%=12, Cl 95%:1.1-1.2), serta energi dari makanan dan minuman manis (ESF) (OR untuk ESF.>10%=1.1, Cl 95%:1.1-1.2). Tingkat pendidikan (OR untuk pendidikan lebih tinggi = 0.8, Cl 95%:0.9-0.8) merupakan faktor protektif kegemukan. Penelitian ini berimplikasi pada pentingnya mempromosikan aktivitas fisik dan diet yang sehat terutama menurunkan konsumsi makanan dan minuman manis dan konsumsi karbohidrat yang tidak berlebih untuk pencegahan dan pengendalian kegemukan. | en |