Petani, Lahan Kering Dan Upaya Konservasi
Abstract
Pembangunan pertanian dan perdesaan se/ama ini cenderung bias ke /ahan sawah atau daerah hi/ir. O/eh kareIJ8. itu, daerah /ahan kering atau daerah hu/u re/atif tertingga/ jauh. Pertambahan penduduk, terbatasnya kesempatan kerya, kemudian masuknya komnditas perdagar.gan (hortikuftura) te/ah menyebabkan perambahan hutan dan intensifikasi /ahan di daerah hu/u yang berbukit dan rawan erosi. Ha/ ini akan mengancam ke/estarian usahatani dan sumberdaya lain baik di daerah hu/u maupun hi/ir. Pemerintah te/ah berupaya me/akukan konservC'silpenghijauan na:nun hasilnya be/um seperti yang diharapkan. Program konservasi dengan pendekatan proyek (waktu terbatas, tergesa-gcsa, management by objective) tidak mampu menumbuhkan kemandirianlkeswadayaan petani pemanfaat program untuk mencapai konservasi yang lestari. Untuk meningkatka,l kinerjanya perfu melibatkan partisipasi aiM kelompok tani pernanfaat mulai dJri tahap perencanaan, pengambilan ,~eputusan, p ~/aksanaan . dan monitoring, serta pemanfaatan hasil, dengan pendekatan komunikasi yang dia/0gis, partisipatif dan kesetaraan.