Evaluasi Pembangunan Desa Melalui Jarlngan Dalam Kecamatan

Abstract

Di Indonesia pada pembangunan desa melalui jaringan keljasarna di tingkilt kecarnatan diwujudkan dalam Program Pengembangan Kecarnatan (PPK). Program PPK menunjukkan proses yang modern untuk diterapkan kepada rnasyarakat miskin dan wilayah tertlnggal Yang hendak diupayakan oleh Program PPK bukanlah memodernkan rnasyarakat secara tuntas, menunjukkan menggerakkan rnasyarakat ke taraf transisi rnenuju kemodernan. Hal ini ditunjukkan pada Satu sisi dengan pemberian fasilitas artifisial kepada rnasyarakat miskin contohnya pelarangan agunan, tekanan penggunaan tenaga kerja miskin), dan di sisi lain menghilangkan sifat artifisial tersebut contohnya suku bunga Program PPK relatif sedikit dengan suku bunga pasar). Semakin sedikit sitat artifisial dalam program, semakin rnasyarakat diajak untuk menuju kemodernan secara penuh., Sernakin sedikit fasilitas artifisial yang digunakan masyarakat dalam membangun, rnaka menunjukkan semakin tinggi keberdayaan mereka. Secara umum, dari 138 kecarnatan yang dianalisis, hanya sebagian kecil kecarnatan (36%} yang tergoIong berhasi/ da/am peJaksanaan Program PPK, diukur dari partisipasi masyarakat daJam pembangunan prasarana fisik, partisipasi masyarakat:dalam kegiatan ekonomi tahapan proses kegiatan, dampak kegiatan pembangufliln prasaraflil fisik dan • dampak kegiatan ekonomi terhadap masyarakat jika dibandingkan antara jawa dengan luar lawa, maka tingkat keberhasilan di Luar jawa Jebih baik (dengan perbedaan yang nyata) yaitu dari 43 kecamatan yang dianalisis sekitar 53 persen diantaranya berhasil dan Propinsi Sumatera Barat adalah yang paling bagus tingkat keberhaslannya (dari 7 kecamatan yang dianalisis, hanya Satu kecamatan yang tergoIong gagal. Sebaliknya dengan tingkat keberhasilan Program PPK di jawa, justru sebagian besar