Show simple item record

dc.contributor.authorPurwakusumah, .Edy Djauhari
dc.contributor.authorSeno, Djarot Sasongko Hami
dc.contributor.authorPutri, Bina Listyari
dc.date.accessioned2015-08-18T02:53:49Z
dc.date.available2015-08-18T02:53:49Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76078
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar diosmin, yang berperan sebagai antiinflamasi, serta pola protein tanaman seledri yang ditanam pada daerah Cipanas dan Ciwidey dengan masa tanam berbeda. Ekstrak diosmin dari tanaman seledri diperoleh dengan cara merefluks dalam larutan DMSO 10% dalam metanol kemudian dilakukan identifikasi pola kromatogramnya menggunakan Kromatografi Lapis Ti pis (KL T) dan ditentukan kadar diosminnya menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Ekstraksi protein dari tanaman seledri menggunakan bufer ekstraksi protein dan untuk mengetahui konsentrasi protein total menggunakan metode Lowry. Elektroforesis gel poliakrilamid SDS digunakan untuk mengetahui pola serta bobot molekul protein tanaman seledri. Kadar air, kadar abu, dan rendemen pada kedua daerah tidak berbeda nyata, sedangkan bobot basah dan konsentrasi protein total menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Untuk waktu pengamatan umur (masa tanam) 4, 6, dan 8 minggu, tanaman seledri di kedua daerah menunjukkan peningkatan bobot basah dan kadar protein total. Bobot basah seledri Ciwidey dan seledri Cipanas berumur 4, 6, dan 8 minggu berturut-turut adalah 56,52; 134,44; 265,39; 50,52; 97,64; dan 168,56 gram per tanaman. Kadar protein total seledri Ciwidey adalah 3,98; 11,70; dan 6,76% sedangkan untuk seledri Cipanas adalah 1,93; 4,09; dan 7,33%. Kadar diosmin seledri Cipanas terus meningkat seiring bertambahnya umur tanaman yakni berturut-turut sebesar 0,23; 1,02; dan 2,15% sedangkan seledri Ciwidey justru mengalami penurunan kadar diosmin dengan bertambah tuanya umur tanaman yakni 0,62; 0,06; dan tidak terdeteksi pada umur 4, 6, dan 8 minggu. Hasil SDS PAGE menunjukkan pola protein yang sama pada seluruh sampel dan terdapat dua pita protein dominan dengan bobot molekul sebesar 16.6 dan 17.4 kDa.en
dc.language.isoid
dc.publisherUNIBPRESS 2009
dc.relation.ispartofseriesProsiding I Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXXVll,;Bengkulu 11-12 Nov 2009
dc.titleEvaluasi Kandungan Diosmin Dan Protein Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.) Dari Daerah Cipanas Dan Ciwideyen
dc.subject.keywordApium graveolens L.en
dc.subject.keywordDiosminen
dc.subject.keywordkadar protein totalen
dc.subject.keywordpola pita protein SDSPAGEen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record