Show simple item record

dc.contributor.authorBriawan, Dodik
dc.contributor.authorPermatahati, Intan
dc.contributor.authorMadanijah, Siti
dc.contributor.authorRimbawan
dc.date.accessioned2015-07-02T02:53:44Z
dc.date.available2015-07-02T02:53:44Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.isbn978-979-95951-7-1
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75758
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengeatimasi bioavailabilitas zat besi konsumsi pangan pada ibu hamil di Bogor. Desain penelitian ini cross-sectional study yang dilakukan di enam kecamatan di Kota Bogor dengan jumlah sampel sebanyak 203 ibu hamil pada trimester kedua. Data ini dianalisis dari penelitian Seafast Center IPB "Study on Nutrtitional Status and Food Pattern of Pre-Pegnant, pregnant and lactating Mothers". Data untuk penghitungan bioavailabilitas besi adalah konsumsi pangan hasil recall 2x24 jam. Estimasi penilaian bioavailabilitas zat besi menggunakan metode Du et al. (1999) yang mempertimbangkan kelompok pangan enhancer dan inhibitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia sebesar 22.2%. Konsumsi pangan hewani sebagai sumber zat besi heme masih tergolong rendah (80g/hari). Konsumsi pangan serelia, kacang-kacangan dan sayuran berturut-turut sebesar 318g, 83g, dan 240g. Rata-rata asupan zat besi sebesar 22.3 mg, lebih rendah dibandingkan angka kecukupannya 26 mg. Rendahnya asupan zat besi menyebabkan 84.2% ibu hamil tingkat kecukupam zat besinya kurang (<77% AKG). Asupan protein dan vitamin C sebagai pendorong penyerapan zat besi masih rendah yaitu 53.5 g dan 39.1 mg. Sementara itu sebanyak 66.5% dan 85.2% ibu hamil memiliki tingkat kecukupan vitamin A dan vitamin C yang rendah (<77%AKG). Konsumsi pangan ibu hamil memiliki nilai densitas zat gizi (per 1000 kkal) untuk protein 32.7g, vitamin A 975 RE, vitamin C 22.7 mg, dan zat besi 13.7 mg. Asupan besi heme sebesar 8.9 mg dan besi non heme 13.3 mg. Estimasi nilai bioavailabilitas zat besi adalah 2.2 mg dengan tingkat absorbi 9.9%. Nilai bioavailabilitas zat besi ini lebih rendah dibandingkan dengan rekomendasi WNPG (2004) yaitu sebesar 4.2 mg. Kualitas konsumsi pangan pada ibu hamil masih sangat rendah, sehingga program suplementasi besi kepada ibu hamil sangat penting untuk memenuhi sekitar 50% kekurangan asupan zat besi.en
dc.language.isoid
dc.publisherPERGIZI PANGAN INDONESIA
dc.titleMETODE PENILAIAN BIOAVAILABILITAS ZAT BESI PADA WANITA USIA SUBUR DI KOTA BOGORen
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordBioavailabilitas besien
dc.subject.keywordIbu Hamilen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record