dc.description.abstract | Buah-buahan tropis Indonesia telah menembus pasar dunia termasuk Eropa, namun Indonesia belum mampu memenuhi peluang ekspor lebih banyak lagi, salah satunya karena kondisi pascapanen yang belum memadai. Perlakuan panas menjadi salah satu teknologi pengendalian hama dan penyakit pada hasil panen, dan digunakan untuk menghambat pemasakan buah. Suhu rendah merupakan cara efektif dalam menghambat proses pemasakan. Perbaikan kualitas buah mangga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa perlakuan pascapanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum kombinasi perlakuan panas dan suhu penyimpanan dengan menggunakan metode respon permukaan terhadap kualitas buah mangga kultivar Arumanis. Ditetapkan 2 faktor perlakuan yaitu perlakuan panas (50±1 °C, 55±1 °C, dan 60±1 °C, selama 5 menit) dan suhu simpan (13±1 °C, 20±1 °C, dan 27±1 °C). Respon kualitas yang dioptimasi adalah kekerasan, asam tertitrasi total, dan padatan terlarut total. Rancangan yang digunakan adalah Central Composite Design dengan α=1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan yang optimum terhadap respon kekerasan, asam tertitrasi total, dan padatan terlarut total adalah perlakuan panas dengan suhu 50 °C dan suhu simpan 13±1 °C. | en |