Kelimpahan Bakteri Rizosfer Tanaman Buah Merah dan Potensi Penghambatannya terhadap Fusarium sp
View/ Open
Date
2014-08Author
Elsina Tanati, Adelin
Asih Nawangsih, Abdjad
Hamzah Mutaqin, Kikin
Metadata
Show full item recordAbstract
Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) merupakan tanaman endemic di wilayah Papua, yang digunakan sebagai makanan dan bahan obat-obatan. Suatu penyakit hawar daun pada tanaman buah merah ditemukan di Kecamatan Manokwari. Gejalanya berupa hawar berwarna coklat gelap pada bagian tengahnya dan dikelilingi “halo” berwarna kuning. Penyebab penyakitnya teridentifikasi sebagai Fusarium sp. Sebagai antisipasi pengendalian yang ramah lingkungan perlu dilakukan pencarian agens biokontrol yang mampu menghambat pathogen tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kelimpahan bakteri pada rizosfer tanaman buah merah dan mengevaluasi kemampuannya sebagai agens biokontrol. Bakteri diisolasi dari rizosfer tanaman buah merah dengan metode pengenceran berseri dan pencawanan. Bakteri tahan panas diisolasi menggunakan media Tryptic Soy Agar, bakteri kelompok fluoresen diisolasi menggunakan media King’s B Agar dan bakteri kitinolitik diisolasi menggunakan media kitin. Sebanyak 58 isolat telah berhasil diisolasi yang terdiri dari: 22 isolat bakteri fluoresen, 21 isolat bakteri tahan panas dan 15 isolat bakteri kitinolitik. Masing-masing satu isolat bakteri tahan panas, bakteri kitinolitik dan bakteri kelompok fluoresen yang memiliki kemampuan menekan pertumbuhan Fusarium sp. secara in vitro paling tinggi adalah: FSp3 (kelompok fluoresen), TA4 (bakteri tahan panas) dan KA1 (bakteri kitinolitik) dengan persentase daya hambat terhadap pertumbuhan miselia in vitro berturut-turut sebesar 24.50, 54.08 dan 35.69%.
Collections
- Faculty of Agriculture [316]