“20 hari mengejar waria”: pemberdayaan komunitas marjinal di kota hujan dalam membentuk sdm unggul dan berjiwa entrepreneurship
View/ Open
Date
2014Author
Surianie
Mardhani, Idan
Paramitahasanah, Intan
Harianto, Agus
Lestari, Laras
Simanjuntak, Megawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberadaan waria merupakan realita yang tidak dapat ditolak dalam lingkungan masyarakat. Waria merupakan komunitas marjinal yang tidak memiliki tempat di masyarakat. Profesi sebagai pekerja seks komersil menjadi label yang melekat pada waria. Kota Bogor memiliki salah satu komunitas Gay-Waria-Lelaki suka lelaki (GWL) bernama Warna Lentera (WL). Sebanyak 320 waria tercatat dalam komunitas ini. Program ini merupakan pemberdayaan waria dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang kreativitas, motivasi berkarya, dan meningkatkan kepercayaan diri di masyarakat. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan adalah Outbond, Entrepreneurship Motivation, Real Entrepreneurship, Aksi Asah Minat Bakat, Waria Show Time Preneur dengan membentuk usaha nasi goreng borontok, dan upaya advokasi keberlanjutan program. Metode pelaksanaan program terdiri dari sub kegiatan yaitu self motivation, life skill education, dan advokasi. Program ini telah dikembangkan modul panduan pemberdayaan waria, yaitu Life Skills Achieve Your Personal Best ISBN 1978-602-98439-8-9. Hasil yang telah dicapai dari program ini adalah terbentuknya wariapreneur yang ditandai dengan adanya usaha Nasi Goreng Borontok. Selain itu, tim dan wariapreneur juga melakukan audiensi kepada pihak-pihak yang terlibat serta menjembatani peserta untuk mendapatkan dana usaha, mulai dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, Dinas Sosial Kota Bogor, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan dinas terkait lainnya. Serta adanya jaminan keberlanjutan program pemberdayaan waria ini yang akan masuk ke dalam Renstra Program Dinas Sosial Tahun 2015 dan telah mendapatkan disposisi didanai atas pengajuan proposal dana usaha Nasi Goreng Borontok. Dalam jangka panjang, melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan program ini dapat menumbuhkan jiwa positif dalam diri waria sehingga secara perlahan para waria kembali ke norma-norma sosial seutuhnya.