dc.description.abstract | Pembangunan dalam bidang konstruksi semakin meningkat yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan beton sebagai bahan baku utama. Pengujian slump manual tidak praktis karena lamanya proses pengujian dan alat yang digunakan cukup berat. Sifat beton yang cepat mengering sehingga banyak beton yang terpaksa dibuang sehingga menjadi limbah dan kerugian di pihak produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain alat yang dapat menggantikan fungsi slump test set baik di laboratorium maupun di lapangan, membuat sistem pengawasan mutu beton saat beton didistribusikan, dan merancang sistem yang dapat memberikan peringatan jika nilai slump turun di bawah toleransi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur, IPB dan Proyek Pembangunan Model Bendungan Cisokan Hulu dan Hilir selama 5 bulan. Penelitian terbagi dalam 6 tahap yaitu tahap persiapan, kalibrasi sensor, pengujian, penentuan error alat, aktivasi fungsi warning system, dan aplikasi. Mikrokontroler yang digunakan yaitu Arduino Mega ADK R3 sedangkan sensor yang digunakan yaitu V2 dan V1.3 (sensor kelembaban) serta DS18B20 (sensor suhu). Kualitas beton yang digunakan yaitu K100, K175, K225, K250, K300. Berdasarkan hasil penelitian, Automatic Slump Test Instrument (ASTI) telah beroperasi dengan baik membaca nilai slump dengan error yang kecil dari pengukuran manual dan pengukuran oleh ASTI. Kemudian, prinsip warning system berhasil diaplikasikan oleh lampu LED apabila nilai slump turun di bawah toleransi (10 + 2 cm) yang angkanya ditampilkan oleh LCD. Tanggapan yang diberikan Pak Haris (pengalaman sebagai Quality Control of Concrete Construction di PT ZEAN, TOA Japan, dan Sinotech Construction Consultant Taiwan) berani menyatakan bahwa ASTI sangat potensial dan dihargai mahal oleh perusahaan-perusahaan ready mix bila dikembangkan kembali. | en |