Show simple item record

dc.contributor.advisorHastuti, Dwi
dc.contributor.authorBaqiyah, Himyatul
dc.contributor.authorP, Wulan Aprilyani Dwi
dc.contributor.authorFirdausi, Amalia Putri
dc.contributor.authorFauziyyah, Muhjah
dc.contributor.authorP, Anindhytia Trioktaviani
dc.date.accessioned2015-01-21T03:51:39Z
dc.date.available2015-01-21T03:51:39Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73659
dc.description.abstractTunagrahita atau retardasi mental merupakan sebuah kondisi manusia sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (nilai IQ<70), sulit untuk menyesuaikan diri, susah berkembang dan memiliki keterampilan adaptif yang rendah terhadap lingkungan sekitar (Santrock, 2008). Minimnya jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), masih mahalnya biaya terapi, minimnya inovasi terapi, dan tidak siapnya infrastruktur sekolah umum untuk menerima murid penyandang retardasi metal menjadi kendala (Ray, 2011). Hal ini tergambar di Sekolah Luar Biasa Sejahtera, Gunung Batu Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan hasil survey, siswa di SLB Sejahtera terdapat berbagai macam penderita retardasi mental, seperti penderita tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, down syndrome, dan autis dengan jumlah siswa sebanyak 50 siswa laki-laki dan 60 orang. SLB Sejahtera jarang mendapat bantuan dari pemerintah Bogor oleh karena itu fasilitas masih kurang menunjang dan kurikulum yang digunakan masih standar. Hortoterapi merupakan aplikasi terapi hortikultura dengan memberikan terapi psikologis dan melatih aspek kognitif. Hortoterapi memanfaatkan potensi tanaman dalam menciptakan ketenangan dan interaksi positif bagi tunagrahita. Penggunaan tanaman sebagai media terapi berpengaruh pada aspek psikologis, sosial, dan fisik anak. Selain itu, penggunaan tanaman dapat mengurangi biaya operasional terapi dan tidak memberikan respon aktif langsung. Metode yang digunakan berupa komunikasi dua arah yang terdiri atas perkenalan, PETA (Pengenalan Tanaman), So Enjoy (Soil Enjoy), Planting Day (Hari Menanam), Tanamanku Sayang, Look Around Us, Festival Buah dan Bunga, Hortotherapy Expo, dan Evaluasi. Rangkaian hortoterapi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif (intelektual), emosional, dan psikologis. Selnjutnya hortoterapi dapat direkomendasikan sebagai alternative terapi yang dimsukkan dalam kurikulum di SLB Sejahtera.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titleHortoterapi: aplikasi terapi hortikulturabagi penyandang tunagrahita di sekolah luar biasa (slb) sejahtera gunung batu, kabupaten bogoren
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordHortoterapien
dc.subject.keywordretardasi mentalen
dc.subject.keywordtunagrahitaen
dc.subject.keywordSekolah Luar Biasaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record