View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Featured Research Partnership (Riset Unggulan Kemitraan)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Featured Research Partnership (Riset Unggulan Kemitraan)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis akumulasi aluminium dan ekspresi gen penyandi metallothionein di tumbuhan harendong (Melastoma) dan kedelai

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (13.83Kb)
      Abstract (26Kb)
      Date
      2007
      Author
      Suharsono
      Saptowo J.
      Pardal
      Yunus, Muhamad
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Ketersediaan lahan marjinal di Indonesia sangat luas dan pemanfaatannya belum dioptimalkan, karena keterbatasan tanaman pangan yang dapat tumbuh baik pada lahan tersebut. Perbaikan mutu genetik untuk meningkatkan toleransi terhadap alumunium (Al) dapat dijadikan sebagai alternatif. Harendong (Melastoma) merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh subur di lahan dengan kelarutan Al tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui akumulasi Al dan pola pertumbuhan harendong dalam cekaman Al, mendapat media yang cocok untuk kultur jaringan in vitro, serta batas toleransi harendong terhadap antibiotik kanamisin dan higromisin. Hasil penelitian mennjukkan bahwa akumulasi Al tertinggi terdapat pada daun tua M. Affine dengan perlakuan 3,2 mM Al selama 2 bulan, sebesar 19,54 mg/g berat kering. Pada pH 3 dengan 3,2 mM Al, M. malabathricum dapat tumbuh dengan baik sampai 8 minggu perlakuan. Secara umum, perlakuan pH 3 dengan 3,2 mM Al menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari pH 6 setelah 8 minggu. Buku ketiga dari batang merupakan bahan tumbuhan yang menghasilkan pertumbuhan tunas yang terbaik untuk kultur in vitro. M. affine sangat sensitif terhadap higromisin, dan tumbuhan ini mengalami kematian pada dosis 10 mg/l, 19 hari setelah tanam dan 17 hari pada dosis 25 mg/l. Dengan kanamisin, tumbuhan ini mengalami kematian setelah 32 hari dengan dosis 100 mg/l, dan 25 hari pada dosis 200 mg/l.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7339
      Collections
      • Featured Research Partnership (Riset Unggulan Kemitraan) [81]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository