Show simple item record

dc.contributor.authorPoerwanto, Roedhy
dc.contributor.authorCahyana, Herry
dc.contributor.authorDzajuli, M.
dc.contributor.authorPitono, Joko
dc.date.accessioned2010-04-23T06:46:04Z
dc.date.available2010-04-23T06:46:04Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7280
dc.description.abstractBuah Manggis (Garcinia mangostana L.) diketahui mempunyai fungsi sebagai obat. Tanaman manggis mengandung senyawa bahan alam yaitu xanthone yang berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antivirus, dan antikanker. Buah manggis yang layak ekspor sangat rendah (20-30%) sehingga pemanfaatannya untuk bahan baku obat akan meningkatkan nilai ekonomi manggis; bahkan nilai ekonomi dari manggis sebagai fitofarmaka mungkin akan lebih besar daripada sebagai buah segar. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kadar dan profil xanthone terkait dengan varietas, akumulai xanthone selama perkembangan buah manggis dipohon dan setelah dipanen, dan pengaruh pemupukan nitrogen terhadap kadar xanthone. Penelitian dilakukan di sentra yang mengembangkan varietas manggis yang telah dilepas, yaitu var. Wanayasa, var. Kaligesing, dan var. Pupahiang. Sedangkan sentra yang mewakili tipe tanah yang berbeda yaitu Podzolik (Leuwliang, Bogor dan Watulimo, Trenggalek); Latosol merah coklat (Wanayasa, Purwakarta); latosol coklat (Puspahiang, Tasikmalaya). Akumulasi xanthone selama fase perkembangan buah di pohon dan setelah buah dipanen dilakukan untuk mendapatkan fase perkembangan buah dengan kadar tertinggi dan kemungkinan memanfaatkan buah rontok serta buah tidak layak jual. Peranan pupuk nitrogen dan dosisnya akan diketahui dari percobaan pemupukan nitrogen. Varietas Kaligesing menghasilkan biomassa kulit tertinggi, berbeda nyata dengan varietas Puspahiang dan Wanayasa. Kadar xanthone antar varietas tidak berbeda. Kadar xanthone berkorelasi positif dengan tingkat kejadian serangan burik. Potensi produksi xanthone kulit manggis dari Bogor, Purworejo dan Trenggalek lebih baik dibandingkan sentra lainnya. Produksi xanthone dapat mengambil buah matang panen, buah rontok selama perkembangan buah, buah burik dan buah tidak terjual. Pemupukan Nitrogen tidak mempengaruhi kadar xanthone.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectManggis, Xantone, Optimalisasi, Produksiid
dc.titleOptimalisasi Produksi Xanthone Manggis sebagai Bahan Industri Fitofarmakaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record