Show simple item record

dc.contributor.authorMartianto, Drajat
dc.contributor.authorSyarief, Hidayat
dc.contributor.authorHeryatno, Yayat
dc.contributor.authorTanziha, Ikeu
dc.contributor.authorYuliana, Indah
dc.date.accessioned2014-12-30T03:29:14Z
dc.date.available2014-12-30T03:29:14Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72749
dc.description.abstractHasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 36,8% dan terdapat disparitas antar wilayah di Indonesia baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Studi ini bertujuan menganalisis disparitas prevalensi stunting pada balita di berbagai wilayah di Indonesia serta implikasinya terhadap kebijakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan disparitas prevalensi stunting antara lain imunisasi yang tidak lengkap, Indeks Pembangunan Manusia, ibu tunggal dan kemiskinan. Berdasarkan hasil analisis SEM, variabel laten yang berpengaruh signifikan dengan disparitas prevalensi stunting hanya akses ekonomi masyarakat. Terdapat pengaruh negatif antara akses ekonomi masyarakat dengan disparitas prevalensi stunting, semakin tinggi akses ekonomi masyarakat maka semakin rendah disparitas prevelansi stunting. Kajian ini merekomendasikan agar pemerintah pusat (khususnya Bappenas dan Kementrian Kesehatan) dapat meningkatkan intensitas sosialisasi masalah stunting kepada setiap daerah, mengadakan pelatihan terutama kepada para kepala dinas/pejabat eselon 1 dan 2 di kabupaten/kota, dan mengintegrasikan program penanggulangan kemiskinan dengan program gizi dan kesehatan.en
dc.description.abstractResults of Basic Health Research in 2007 showed that the prevalence of stunting in under five years oldchildren was 36.8% and there is a disparity between regions in Indonesia, both the provincial and district/city level. This study aims to analyze the determinants of stunting prevalence disparities among underfive years old children in various regions Indonesia. The analysis showed that the factors that cause stunting prevalence disparities are incomplete immunization, Human Development Index, single mothers and poverty. Based on the results of SEM analysis, only economic access are significant to stunting prevalence disparities. There is a negative impact of economic access to disparity prevalence of stunting, the higher the economic access, the lower the stunting prevalence disparities. This study recommends that the central government (particularly the Ministry of Health and the National Development Planning Agency ) can increase the intensity of stunting problems socialization to each area, held the training especially to department head/Echelon 1 and 2 at the district/city, and integrate poverty reduction programs and nutrition programs healthen
dc.language.isoid
dc.titleANALISIS DISPARITAS PREVALENSI STUNTING PADA BALITA DI BERBAGAI WILAYAH DI INDONESIA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKANen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordDisparitas stuntingen
dc.subject.keywordbalitaen
dc.subject.keywordkemiskinanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record