dc.contributor.author | Euis Sunarti | |
dc.date.accessioned | 2014-12-18T08:15:18Z | |
dc.date.available | 2014-12-18T08:15:18Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72280 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tekanan ekonomi dan kesejahteraan objektif keluarga menurut tipologi wilayah, dan menganalisis pengaruh tekanan ekonomi dan tipologi wilayah terhadap kesejahteraan objektif keluarga. Penelitian eksplanatori ini melibatkan 240 keluarga yang dipilih secara stratified disproportional random sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia (uji beda, uji pengaruh). Tekanan ekonomi keluarga ditunjukkan oleh tujuh dari sepuluh keluarga berhutang, dimana dua dari tujuh yang berhutang memiliki hutang sama atau melebihi asset yang dimiliki. Rataan keluarga baru mencapai kurang tiga perempat (72%) indicator kesejahteraan objektif. Tidak terdapat perbedaan tekanan ekonomi, dan perbedaan kesejahteraan objektif keluarga di perdesaan dan di perkotaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tekanan ekonomi baik secara total (p=0.000; adjusted R2=0.205) maupun hampir seluruh komponennya (stabilitas pekerjaan, rasio pengeluaran/kapita terhadap pendapatan/kapita, rasio hutang terhadap asset, dan kehilangan komponen pendapatan) mempengaruhi secara negatif kesejahteraan objektif keluarga (p=0.000; adjusted R2=0.289). | en |
dc.description.abstract | This study aimed to analyze the differences in economic pressures, and objective wellbeing of families, according to the typology of the region, and analyze the influence of economic pressures and the typology of the area (rural and urban) of the objective wellbeing of the family. This explanatory study involving 240 families were selected by stratified disproportional random sampling. Family economic pressures indicated by the seven out of ten families in debt, of which two of the seven who owes a debt equals or exceeds the assets owned. The average family has only reached about three-quarters (72%) objective welfare indicator. There is no economic pressure difference and the difference in family’s objective well-being in rural and urban areas. The analysis shows that economic pressure both total (p = 0.000; adj R2 = 0205) and almost all of its components (job stability, the ratio of expenditure / capita to income / capita, the ratio of debt to assets, and loss of income components) negatively affect the objective well-being of the family (p = 0.000; adj R2 = 0289). | en |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | Bogor Agricultural University | |
dc.title | Tekanan ekonomi dan kesejahteraan objektif Keluarga di perdesaan dan perkotaan | en |
dc.title.alternative | Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013 | en |
dc.type | Article | en |
dc.subject.keyword | Tekanan ekonomi | en |
dc.subject.keyword | kesejahteraan objektif keluarga | en |
dc.subject.keyword | tipologi wilayah | en |