Rekayasa bioproses produksi bioetanol Dari biomasa lignoselulosa tanaman jagung: life cycle Assessment (lca) dan analisis teknoekonomi
View/ Open
Date
2011Author
Mangunwidjaja, Djumali
Fauzi, Anas Miftah
Sukardi
Wagiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Biomassa tanaman jagung merupakan sumber lignoselulosa yang dapat menjadi bahan baku produksi bioetanol. Teknologi biokonversi lignoselulosa menjadi etanol masih pada fase pertumbuhan sehingga memerlukan kajian dari berbagai aspek. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan dari aspek lingkungan dan tekno-ekonomi dari proses produksi yang telah dikembangkan pada penelitian terdahulu. Proses produksi mencakup delignifikasi, hidrotermolisis, sakarifikasi dan ko-fermentasi (SKFS), dan distilasi dan dehidrasi. Untuk memproduksi 1 L etanol butuhkan 7,96 kg biomassa atau rendemennya 121 L/ton biomassa. Dari sudut pandang aspek lingkungan, produksi bietanol dari lignoselulosa memiliki rasio kesetimbangan energi yang positif yaitu 5,60, tetapi melepaskan emisi gas rumah kaca sebesar 63,67 ton CO2-eq per tahun. Sementara itu, dari sisi ekonomi menunjukkan bahwa proses produksi bioetanol ini layak dilakukan berdasarkan parameter NPV, IRR, dan PBP. Untuk kapasitas produksi 1000 liter per liter dibutuhkan investasi sebesar Rp 1.891.508.861,00 dengan keuntungan Rp 2.166,00 per liter. Corn stover biomass has been proposed to be lignocellulosic feedstocks for the bioethanol production. In the log phase of lignocellulosic bioconversion technology to ethanol, the life cycle assessment (LCA) and techno-economic analyisis should be conducted . The objectives of this study was to assess the life cycle environmental impacts and the technoeconomics analysis associated with the bioethanol production from lignocellulosic. The process included in this system consist of milling, delignification, hydrotermolysis, simultaneous saccharification and co-fermentation, distilation and dehydration. In order to produce 1 L of ethanol (95%), approximately 7.96 kg of corn stover were required or its yield was 121 liters per ton of biomass. From the environmental point of view, the production of lignocellulosic bietanol have a positive net energy ratio (NER) was 5.60, unfortunately 63,67 tonnes of CO2-eq per year of greenhouse gas emissions was emitted. Additional, the bioethanol production process was feasible based on the parameters of NPV, IRR, and PBP. The investment cost of 1000 liters per day was Rp 1,891,508,861.00, meanwhile the profit of Rp 2,166.00 per liter ethanol.
Collections
- Research Proceeding [307]