Study peningkatan kualitas buah manggis
View/ Open
Date
2011Author
Poerwanto, Roedhy
Tanari, Yulinda
SD, Susi Octaviani
Primilestari, Suci
Efendi, Darda
Wachjar, Ade
Metadata
Show full item recordAbstract
Cemaran getah kuning atau gamboge adalah masalah utama yang membatasi ekspor buah manggis. Masalah ini dihipotesiskan berkaitan dengan kandungan kalsium yang rendah dalam perikarp buah manggis. Karena kalsium adalah hara yang immobil dan penyerapan sangat dipengaruhi oleh transpirasi, tidak mudah untuk meningkatkan kandungan kalsium dalam perikarp. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk membuktikan peran kalsium dalam mengendalikan cemaran getah kuning dalam buah-buahan manggis, (2) untuk menyelidiki waktu yang tepat dari aplikasi kalsium lewat tanah yang efektif untuk mengendalikan cemaran getah kuning, (3) untuk menyelidiki sumber dan dosis kalsium yang efektif mengontrol cemaran getah kuning. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan tiga percobaan. Percobaan I penyemprotan buah manggis dengan CaCl2 dengan frekuensi 2,4 atau 6 kali pada dosis 0,12 24 dan 36g/1. Percobaan II pemberian kaptan melalui tanah: (1) tidak dipupuk kalsium sebagai kontrol, (2) pada saat anthesis, (3) pada awal tahap1pertumbuhan buah (14 hari setelah anthesis), (4) pada akhir tahap 1 (28 hari setelah anthesis), (5) pada saat anthesis dan awal tahap 1, (6) pada saat anthesis dan akhir tahap1, (7) pada awal dan akhir tahap 1, (8) pada anthesis, awal dan akhir tahap 1. Percobaan III dilakukan aplikasi dolomit atau kaptan (pada 0, 2, 4, 6ton / haCa). Hasil penelitian menunjukkan bawa kalsium yang memiliki peran positif dalam mengontrol cemaran getah kuning buah manggis. Penyemprotan CaCl2 enam kali dengan dosis 24g/l efektif untuk mengurangi cemaran getah kuning pada aril tanpa pengerasan pericarp pada saat panen dan setelah 20 hari penyimpanan. Pemberian kalsium lewat tanah 2 kali pada saat anthesis dan akhir tahap1efektif mengurangi cemaran getah kuning kuning pada aril dan kulit buah, serta peningkatan kalsium dalam endocarp. Aplikasi dari 9 ton/ hadolomit (2 ton Ca/ha) dapat mengurangi cemaran getah kuning di aril dan kulit buah manggis. Gamboge disorder is a major problem limiting marketable yield of mangosteen fruit. This problem is hyphotized to be associated with low calcium content in fruit pericarp. Due to that the calcium is immobile nutrient which its absorption is strongly influenced by transpiration, it is not ease to increase the calcium content the pericarp. The purposed of this study was: (1) to prove the role of calcium in controlling gamboge in mangosteen fruits, (2) to investigate the proper time of soil application of calcium that effective to control gamboge; (3) to investigate the source and dosage of calcium that effective control gamboge. To achieve this goal, three experimentswere conducted. Experiment I was spraying the mangosteen fruit with CaCl2 2, 4, or 6 times at the dosage of 0, 12, 24 and 36 g/1. Experiment II was application of kaptan (1) no calcium fertilizer as control, (2) at anthesis stage, (3) at the beginning of stage 1 of fruit growth (14 days afteranthesis), (4) attheend of stage1 (28 days after anthesis), (5) at anthesis and the beginning of stage 1, (6) at anthesis and the end of stage1, (7) at the beginning and end of stage 1, (8) at anthesis, beginning and end of stage 1. Experiment III was application of dolomite or kaptan (at 0, 2, 4, 6 ton/ha Ca). Result indicated that calcium was had positive role in controlling gamboge of mangosteen fruits. Spraying of CaCl2 six times at 24 g/l is effective to reduce yellow latex in fruit pericarp without hardening the pericarp at harvest time and after 20 days storage. Soil application of calcium 2 times at anthesis and the end of stage1 effectively reduced yellow latex in aryl, pericarp, and increased calcium in endocarp. Application of 9 ton/ha dolomite (2 ton Ca/ha) could reduce gamboge in aril and fruit peel of mangosteen.
Collections
- Research Proceeding [307]