Kandungan karbon pada berbagai macam tipe vegetasi Di lahan gambut eks plg sejuta ha setelah 10 tahun Terbakar (tahun kedua: rehabilitasi dengan blocking kanal)
Abstract
Sesudah 10 tahun terbakar tidak banyak diketahui bagaimana kehidupan flora dan fauna di eks-PLG sejuta ha, banyak penelitian lebih menonjolkan kepada kandungan karbon dari lahan gambut yang terbakar. Penelitian ini adalah menggunakan cara destructive sampling untuk menghitung biomassanya serta carbon yang akan dihitung adalah fixed carbonnya. Pada rehabilitasi lahan gambut terbakar > 2 tahun dengan blocking kanal telah tumbuh hutan sekunder bekas terbakar dengan komposisi jenis yaitu 4 jenis (tingkat pohon), 4 jenis (tingkat tiang), 8 jenis (tingkat pancang), 8 jenis (tingkat semai) dan 8 jenis (tumbuhan bawah). Pada rehabilitasi gambut terbakar > 2 tahun dengan blocking kanal didapatkan komposisi jenis vegetasi yang dominan hutan sekunder bekas terbakar untuk tingkat pohon yaitu Tumih, (INP 101,2 % ); tingkat tiang yaitu akasia (INP 89,9 %) tingkat pancang yaitu mahambung (INP 93,57 %) dan tingkat semai yaitu sesendokan (INP 64,2 %) serta tumbuhan bawah yaitu Bari-bari (INP 27,17 %). Kandungan biomassa pada tipe vegetasi hutan sekunder terbakar > 2 tahun (blocking kanal) sebesar 182,17 ton/ha. Kandungan karbon (daya serap karbon) biomassa pada tipe vegetasi hutan sekunder terbakar > 2 tahun (blocking kanal) sebesar 98,72 ton/ha. After 10 years burnt is not knowing how many plants and animals life in the ex PLG million ha. It is made a negative impact because carbon can’t be absorbed in this area that occur in the context of carbon sequestration to reduce greenhouse gas emissions that have been released previously. This research was used destructive sampling to calculate the biomass and fixed carbon and that will know the peat forest structure and composition. The peat rehabilitation by canal blocking after burnt two years ago has occurred secondary forest succession. of 4 species (tree), 4 species (pole), 8 species (Saplings), 8 species (seedling) and 8 species (understorage). The dominant vegetation in secondary forest that developed after > 2 years (blocking canal) burnt was shown in important value index (IVI) for tree that is tumih (101,2 %), for pole that is akasia (89,9 %), for sapling that is mahambung (93,57 %), for seedling that is sesendokan (64,2 %) and for understrorage that is bari-bari (27,17%). The biomass content in the area is 182,17 ton/ha. Carbon content (carbon absorption) is 98,72 ton/ha.
Collections
- Research Proceeding [307]