Show simple item record

dc.contributor.authorIswati, Asdar
dc.contributor.authorPanuju, Dyah Retno
dc.contributor.authorWahjunie, Enni Dwi
dc.contributor.authorKusumastuti, Etty
dc.date.accessioned2014-12-17T02:06:08Z
dc.date.available2014-12-17T02:06:08Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71781
dc.description.abstractPermasalahan yang dihadapi petani di wilayah sekitar Kawasan Pertambangan Emas Gunung Pongkor Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor adalah: produktivitas tanah rendah, erosi dan sedimentasi, kerusakan ekosistem sehingga kelestariannya terganggu. Disamping itu juga konsentrasi Hg di air dan tanah sawah di atas ambang batas maksimum sehingga berbahaya bagi manusia dan tidak mantapnya kelembagaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pertambangan emas di Gunung Pongkor Bogor, dalam upaya meningkatkan produktivitas tanah dan merehabilitasi lahan kritis tercemar Hg, serta mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi. Pengabdian kepada masyarakat Program IbM dilaksanakan di Desa Hambaro Kecamatan Nanggung bermitra dengan kelompok tani (POKTAN) Cempaka 1. Kegiatan yang dilakukan meliputi : (1) pembuatan demplot pember ian bahan organik pada tanah sawah, (2) pembuatan demplot penyediaan bahan organik sumberdaya lokal, dan (3) pelat ihan. Materi yang diberikan di dalam pelatihan adalah kesuburan tanah dan rehabilitasi lahan kritis, konservasi tanah dan air, dan kelembagaan. Demplot penyediaan bahan organik sumberdaya lokal menanam tanaman penutup tanah Calopogonium muconoides (Cm) dan Centrocema pubescens (Cp), sehingga selain menghasilkan bahan organik juga dapat mencegah dan mengurangi terjadinya erosi tanah. Tanaman penutup tanah tersebut ditanam di lahan yang berlereng dan terbuka. Hasil kegiatan demplot penambahan bahan organik pada tanah sawah menunjukkan bahwa nilai tengah produktivitas padi sawah pada demplot Program IbM lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas padi sawah pada periode sebelum Program IbM. Produktivitas Program IbM memiliki t ingkat kepastian produktivitas yang lebih besar atau ketidakpast ian (uncertainty) yang lebih rendah dibandingkan sebelum dilaksanakan Program IbM. Uji T menunjukkan bahwa rataan produktivitas di lahan yang diberi bahan organik berbeda dengan produktivitas lahan padi sawah tanpa bahan organik. Walaupun uji tidak nyata pada t ingkat kepercayaan 95% namun dengan plot percobaan yang memiliki ulangan potensi perbedaan pember ian bahan organik diduga akan berperan nyata. Dari uji diketahui tingkat kesalahan sebesar 17%, artinya pada tingkat kepercayaan 83% produktivitas pada lahan yang diberi aplikasi bahan organik berbeda dengan lahan tanpa aplikasi bahan organik. Demplot tanaman sumber bahan organik lokal member ikan has il yang menunjukkan bahwa dengan menanam Calopogonium muconoides (Cm) dan Centrocema pubescens (Cp)dalam waktu tiga bulan memberikan produktivitas bahan organik sumberdaya lokal 15,2 ton/ha, sehinga petani dapat menyediakan bahan organik untuk kebutuhan tanaman padi dari lahan berlereng yang dimiliknya. Kegiatan pelatihan meningkatkan pengetahuan petani dari rendah ke sedang tentang kesuburanan tanah, manfaat dan kandungan unsur hara suatu jenis pupuk, manfaat pupuk organik, kehilangan pupuk, lahan kritis, dan manfaat tanaman penutup tanah.en
dc.description.abstractProblems of farmer in gold-mining area at Pongkor, Nanggung district, Bogor Regency is low productivity, erosion, sedimentation, degraded ecosystem which then affecting their sustainability. The other problems are highly concentrated Hg in water and paddy field, and unstable institution of their society. Therefore, empowerment in the area is required to improve agricultural productivity, to restore degraded land due to Hg-pollution, and to watch over erosion and sedimentation. IbM program was serviced in Hambaro village, Nanggung district. It was conducted in a partnership with POKTAN Cempaka-1. The activities were including (1) demo-plot of organic matter application on paddy field, (2) demo-plot of local organic-mater supplying, and (3) train the farmers. Set of courses on the training was soil fertility, rehabilitation of degraded land, soil and water conservation, and institution. Demo-plot was carried out on farmers’ field. Demo-plot of local organic matter supplying was planting cover crops such as Calopogonium muconoides (Cm) dan Centrocema pubescens (Cp). It was carried out to produce organic matter and to prevent and decrease rate of soil erosion. The cover crops were planted in hilly and open area. It was found that demo – plot of organic matter application improved paddy field productivity. The program was also increasing certainty of paddy-field productivity. Ttest showed average productivity of land applying organic matter was better than nonapplying field. Despite the fact it was not significant (in 95% CI) the productivity is potentially enhanced by organic matter application. Demo plot of cover crop application showed that in 3 months Calopogonium muconoides (Cm) and Centrocema pubescens (Cp) produced 15,2 ton/ha organic matters. Farmers can self-provide organic matter in their hilly area. The training improved farmers’ knowledge from low level to medium leve l especially on soil fertility, the benefit and elements of fertilizers, the benefit of organic matter application, fertilizer loss, degraded land and cover crop benefits.en
dc.language.isoid
dc.publisherbogor agricultural university
dc.titleRehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogoren
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil - Hasil Penelitian IPB 2010en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordRehabilitasi lahanen
dc.subject.keywordlahan kritisen
dc.subject.keywordproduktivitasen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record