Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Naresworo
dc.contributor.authorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.authorAnas, Azhar
dc.date.accessioned2014-12-16T09:34:10Z
dc.date.available2014-12-16T09:34:10Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Desember 2013 Vol. 18 (3): 154 158en
dc.identifier.issn0853 – 4217
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71770
dc.description.abstractBamboo is a natural resource that can be used as a basic commodity to substitute wood. To determine the use of a basic commodity, it is needed to study the basic characteristic of bamboo, in terms of anatomy, physical, and mechanical properties. Some studies of this topic, especially for engineering purpose, have been done, but the most of them used sample experiment in the form of bamboo culm. Therefore, it is necessary to find out whether experiments using bamboo strip are equivalent with the value of bamboo culm. This study used tali and ampel bamboos. The anatomy observation followed the Manual of Anatomy Practical Work and Wood Identification by Pandit (1991) and Nuryatin (2000), tests were based on Nuryatin’s study (2000). Sample tests for mechanical properties were based on ASTM D 143-94 and modification of ISO 22157-1:2004. The results showed that physical properties of internode of tali bamboo were inferior than that of the node, in contrary to ampel bamboo, which was better than that of the node. For all mechanical properties, internodes of tali and ampel bamboos were better than that of the node. The modulus of elasticity of the bamboo culm was lower 110% than that of the bamboo strip and the modulus of rupture of the bamboo culm was lower 230% than that of the bamboo strip. On the other side, τTk// of the bamboo culm was 15% higher than that of the bamboo strip.en
dc.description.abstractBambu merupakan sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif pengganti kayu. Sebelum digunakan sebagai komoditas dasar, perlu diperhatikan ciri dasar bambu, berupa sifat anatomi, sifat fisik dan mekaniknya. Beberapa penelitian untuk tujuan rekayasa telah dilakukan, tetapi sebagian besar percobaan menggunakan bilah bambu sebagai contoh ujinya, sehingga perlu dievaluasi apakah kajian yang menggunakan bilah bambu setara dengan nilai pada buluh bambunya. Percobaan ini menggunakan bambu tali dan ampel. Pengujian sifat anatomi dilakukan sesuai dengan Penuntun Praktikum Anatomi dan Identifikasi Kayu (Pandit 1991; Nuryatin 2000), dan pengujian sifat fisik bambu berdasarkan Nuryatin (2000). Contoh uji sifat mekanis mengacu pada standar ASTM D 143–94 dan modifikasi ISO 22157-1: 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik pada bagian ruas bambu tali lebih buruk daripada bagian bukunya, berlawanan dengan pada bambu ampel yang cenderung lebih baik bagian ruasnya daripada bagian buku. Untuk semua sifat mekanik, bagian ruas dari bambu tali dan ampel lebih baik daripada bukunya. Nilai modulus elastisitas pada buluh bambu lebih kecil 110% dibandingkan bilah bambunya dan nilai modulus rekah dari buluh bambu lebih kecil 230% dibandingkan bilah bambunya. Sebaliknya, nilai tegangan tekan sejajar serat (τtk//) dari buluh bambu lebih besar 15% dibandingkan bilah bambunya.en
dc.language.isoid
dc.titleCiri bilah bambu dan buluh utuh pada bambu tali dan Bambu ampelfragrans)en
dc.title.alternativeBamboo blade and whole bamboo stem characteristics: case on Tali and ampelen
dc.typeArticleen
dc.typeBooken
dc.subject.keywordbamboo culmen
dc.subject.keywordbamboo stripen
dc.subject.keywordbasic properties of bambooen
dc.subject.keywordinternodeen
dc.subject.keywordnodeen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record