Peningkatan produksi susu sapi perah di peternakan rakyat melalui Pemberian katuk-ipb3 sebagai aditif pakan
View/ Open
Date
2013-12Author
Suprayogi, Agik
Latif, Hadri
Yudi
Ruhyana, Asep Yayan
Metadata
Show full item recordAbstract
This study was to evaluate the depolarization of katuk leaves (Katuk-IPB3) as a feed additive for increasing dairy cattle milk yield at the farmer condition. Sixteen selected lactating cattles were divided into 4 groups; 4 cattles in each group. One group as a control, and 3 treated groups, namely P100, P150, and P200. P100, P200, and P300 were designated as cattle group given powder of Katuk-IPB3 as much as 100 g/day, 150 g/day, and 200 g/day, respectively. The treatment was executed in the 10 days before pregnancy up to 2 months lactating periods. Katuk- IPB3 showed significant positive response on the produced milk on all dose levels as compared to the control group, i.e. 35, 40, and 34% increased, respectively. The possible reason is that the nonpolar active compounds in the Katuk-IPB3 play an important role to the hormonal and metabolic action in the lactating mammary gland. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi daun katuk depolarisasi (Katuk-IPB3) sebagai aditif pakan yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi susu sapi perah di kondisi peternakan rakyat. Sebanyak 16 ekor sapi laktasi terseleksi dibagi menjadi 4 kelompok; setiap kelompok terdiri atas 4 ekor sapi, satu kelompok kontrol, dan 3 kelompok perlakuan, yaitu Katuk-IPB3 P-100, P-150, dan P-200. Kelompok sapi P100 diberi Katuk-IPB3 sebanyak 100 g/hari dan seterusnya, yaitu 150 g/hari, dan 200 g/hari. Perlakuan dilakukan pada 10 hari sebelum kelahiran sampai 2 bulan periode laktasi. Katuk-IPB3 menunjukkan respons positif pada peningkatan produksi susu secara nyata pada semua dosis pemberian dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan persentase peningkatan secara berurutan adalah 35, 40, dan 34%. Kemungkinan hal ini karena senyawa aktif non-polar dalam Katuk-IPB3 memainkan peran penting dalam aksi hormonal dan metabolik di kelenjar ambing.