Show simple item record

dc.contributor.authorKurnia, Rahmat
dc.contributor.authorBoer, Mennofatria
dc.contributor.authorZairion
dc.date.accessioned2014-12-16T08:02:50Z
dc.date.available2014-12-16T08:02:50Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), April 2014 Vol. 19 (1): 22 28en
dc.identifier.issn0853 ± 4217
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71713
dc.description.abstractThere are several option management measures in preventing sustainability stock of the blue swimming crab (Portunus pelagicus), i.e., nursery ground conservation. Thus, the objective of this study was to analyses habitat characteristic and its population biology in the PGN marine embayment of Labuhan Maringgai, as one among crab habitat essential in East Lampung coastal water. The potential nursery ground conservation was assessed by habitat suitability index, carrying capacity, distribution and abundance as well as crabs size. The result shows that environmental condition was still suitable, even though the habitat carrying capacity tend to degraded by an increasing of turbidity and sedimentation at the embayment mouth. The crabs captured were also not representing of peak abundance season and recruitment during sampling period, while those crab size almost 100% under Lm50. The strategic management directive is required to control in utilization of crab’s essential habitat, including crab fishing by any fishing gear resulted undersize captured crabs. Meanwhile, to propose habitat essential conservation might need more consideration and comprehensive study, including social economic and cultural aspects and co-management approach may be required in management measure applied.en
dc.description.abstractPengelolaan sumber daya perikanan rajungan (Portunus pelagicus) dalam keberlanjutan stok dapat dilakukan dengan berbagai opsi, diantaranya melalui perlindungan habitat esensial berupa daerah asuhan (nursery ground). Salah satu perairan pesisir Lampung Timur sebagai daerah asuhan rajungan adalah Teluk Perusahaan Gas Negara (PGN), Labuhan Maringgai. Untuk itu dilakukan kajian kondisi lingkungan dan biologi populasi rajungan guna merumuskan arahan strategi pengelolaannya sebagai konservasi habitat. Analisis penilaian karakteristik habitat dilakukan dengan indeks kesesuaian dan daya dukung, distribusi kelimpahan dan struktur ukuran rajungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas lingkungan masih tergolong baik, meskipun mulai terjadi degradasi habitat berupa peningkatan kekeruhan dan sedimentasi di mulut teluk serta diduga menurunkan daya dukung habitat. Hasil penarikan contoh rajungan tidak menggambarkan musim puncak kelimpahan dan rekrutmen serta hampir 100% rajungan yang tertangkap berada di bawah ukuran Lm50. Arahan strategi pengelolaan habitat esensial rajungan di lokasi ini diantaranya dengan mengendalikan pemanfaatan habitat rajungan dan ekosistem terkait, termasuk larangan penangkapan rajungan di bawah ukuran standar dengan berbagai alat tangkap. Sementara itu, pengelolaan habitat esensial rajungan sebagai daerah konservasi masih memerlukan pertimbangan dan kajian yang konprehensif, termasuk aspek sosial ekonomi dan budaya, serta pelaksanaan program pengelolaan melalui pendekatan co-management.en
dc.language.isoid
dc.titleBiologi populasi rajungan (portunus pelagicus) dan karakteristik lingkungan habitat esensialnya sebagai upaya awal perlindungan di lampung timuren
dc.title.alternativePopulation Biology of Portunus pelagicus and Its Essential Habitat Characteristics in Order to Propose Nursery Ground Conservation in East Lampungen
dc.typeArticleen
dc.typeBooken
dc.subject.keywordconservationen
dc.subject.keywordEast Lampungen
dc.subject.keywordessential habitaten
dc.subject.keywordpopulation biologyen
dc.subject.keywordPortunus pelagicusen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record