Show simple item record

dc.contributor.authorSugema, Iman
dc.date.accessioned2014-12-16T06:55:57Z
dc.date.available2014-12-16T06:55:57Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Desember 2012 Vol. 17 (3): 145152en
dc.identifier.issn0853 ± 4217
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71647
dc.description.abstractThe global financial crisis that occurred in 2008-2009 was the worst financial crisis in 80 years, even the economists in the world called it as the mother of all crises. The subprime mortgage crisis in the United States eventually manifested into a world-wide financial crisis. No single country is free from the effects, including Indonesia. This study aims to analyze the global financial crisis, the sources of the cause, the mechanisms of the crisis emergence, and to identify the implications of the crisis on financial sector and real sector, as well as employment and poverty. The results showed that the country has a relatively high poverty rate and unemployment rate than it should. If there is no crisis, the level of poverty alleviation and reduction of unemployment should be at a better rate. In addition, it was found that the impact of the global crisis relatively stronger to the rural households than to urban households. Therefore, because the rural labor market is much more flexible than that in urban areas, the impact of global crisis on rural unemployment rates is relatively weaker as well.en
dc.description.abstractKrisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008-2009 merupakan krisis finansial terburuk dalam 80 tahun terakhir, bahkan para ekonom dunia menyebutnya sebagai the mother of all crises. Krisis keuangan yang diawali dengan terjadinya subprime mortgage di Amerika Serikat ternyata berimbas ke krisis sektor finansial yang lebih dalam. Kondisi ini ternyata semakin memburuk, meluas, dan berkepanjangan serta tidak hanya dirasakan oleh perekonomian Amerika Serikat, tetapi juga dirasakan di berbagai negara termasuk Indonesia. Krisis finansial tersebut tidak hanya menghancurkan sendi-sendi sektor keuangan tetapi juga berdampak pada sektor rill domestik Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif agar dapat diambil langkah-langkah strategis dalam rangka meminimumkan dampak krisis keuangan global tersebut. Secara terperinci, penelitian ini bertujuan menganalisis krisis keuangan global, sumber-sumber penyebabnya, bagaimana mekanisme terjadinya krisis, serta mengidentifikasi implikasi krisis terhadap sektor keuangan dan sektor riil, serta penyerapan tenaga kerja dan kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara memiliki angka kemiskinan yang relatif tinggi dan tingkat pengangguran dari seharusnya. Jika tidak ada krisis, seharusnya tingkat pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran berada pada tingkat yang lebih baik. Selain itu ditemukan bahwa dampak krisis global relatif lebih kuat terhadap rumah tangga pedesaan daripada rumah tangga perkotaan. Namun karena pasar kerja di perdesaan lebih fleksibel, dampak krisis terhadap terhadap tingkat pengangguran pedesaan juga relatif lebih lemah.en
dc.language.isoid
dc.titleKrisis keuangan global 2008-2009 dan implikasinya pada perekonomian indonesiaen
dc.title.alternative2008-2009th Global Financial Crisis and Its Implications on Indonesian Economyen
dc.typeArticleen
dc.typeBooken
dc.subject.keywordeconomic recoveryen
dc.subject.keywordfinancial crisisen
dc.subject.keywordimpact of crisisen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record