Rekayasa bioproses produksi bioetanol dari biomassa Lignoselulosa tanaman jagung sebagai energi Terbarukan
View/ Open
Date
2009Author
Mangunwidjaja, Djumali
Fauzi, Anas Miftah
Sukardi
Wagiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Biomassa tanaman jagung merupakan limbah pertanian yang melimpah di Indoensia, dan memiliki potensi sebagai substrat fermentasi. Cara paling efisien untuk memproduksi gula yang dapat difermentasi dari biomassa tanaman jagung adalah hidrolisis secara enzimatik, yang didahului peralakuan awal terhadap biomassa tanaman jagung. Pada penelitian ini, perlakuan awal dilakukan dengan kombinasi Ca(OH)2 atau jamur pelapuk putih (Tremetes versicolor Pleurotus ostretus, and Panerochaeta crysosporium) and hidrotermolisis I and II. Jamur pelapuk putih sebagai biodelignifikator, hidrotermolisis I (120 OC, 2 jam) untuk melarutkan hemiselulosa, dan hidrotermolisis II (180-200 OC, 20 menit) untuk mengoptimalkan penetrasi enzim pada selulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukaan dinding sel tanaman jagung rusak (timbul pori-pori) karena proses perlakuan awal. Hasil bioetanol dari SSCF biomassa tanaman jagung menggunakan Saccharomyces cerevisiae mencapai 3,06 g/L Corn stover is the most abundant agricultural waste in Indonesia, and therefore has potential as an fermentation substrate. The most efficient means to produce fermentable sugars from corn stover is by enzymic hydrolysis, which is facilitated by pretreatment of the corn stover. In this research, pretreatment was conducted by combination of either Ca(OH)2 or White-rot fungus (Tremetes versicolor Pleurotus ostretus, and Panerochaeta crysosporium) and hydrotermolysis I and II. White-rot fungus was as biodelignificator, hydrotermolysis I (120 OC at 2 hours) maximizes the solubilization of the hemicellulose franction, and hydrotermolysis II (180-200 OC at 20 min) has been optimized for enzyme digestibility. The results indicated that the surface of cell wall of corn stover has been perforated by the pretreatment processes. The bioethanol yield from the SSCF of the treated corn stover using Saccharomyces cerevisiae reached 3,06 g/L.
Collections
- Research Proceeding [307]