Perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan rakyat : studi kasus di Desa Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung
Abstract
Degradation in production forest in Lampung Province was high. Wood crop was cut and changed with agriculture crop and also the settlement. Cultivation of wood in land that own by society with private forest (hutan rakyat) pattern in Kresnowidodo Village become one of solution for rare of this wood. According to that, need to know how behavior socialize in management and wood exploiting from private forest in Kresnowidodo Village in order to overcoming the rare of wood and development of private forestspecially in Lampung Province. Location have been selected in purposive method with consideration that Kresnowidodo Village have 227 ha private forest. Farmer population that have private forest are 315 family. According to Slofin method obtained 39 family as sample. The method used descriptive qualitative analysis. Community behavior in management and exploiting of private forest analysed from three aspect that are produce aspect, processing aspect and marketing aspect. The result obtained that wood production in private forest still be conducted traditionally. Farmers did not conducted management intensively yet since assuming private forest land still be fertile enough to support growth of wood crop. The exploitation of private forest still as peripheral income and used as saving or reserve of farmer income. The existance of wood industry in Kresnowidodo Village become one of farmer motivation to develop private forest. Certainty in wood production from private forest supported with efficient wood market in the village perhaps have supported for development and continuation of private forest in Kresnowidodo Village. Tingkat kerusakan hutan produksi di Propinsi Lampung saat ini cukup tinggi. Tanaman kayu ditebang dan diganti dengan tanaman pertanian dan perkebunan serta pemukiman. Penanaman tanaman kayu di lahan milik masyarakat dengan pola hutan rakyat di Desa Kresnowidodo menjadi salah satu solusi bagi kelangkaan kayu ini. Untuk itu diteliti bagaimana perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan kayu dari hutan rakyat di Desa Kresnowidodo dalam rangka mengatasi kelangkaan kayu dan pengembangan hutan rakyat khususnya di Propinsi Lampung. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Kresnowidodo memiliki areal hutan rakyat yang cukup luas yaitu 227 ha. Populasi petani yang memiliki lahan hutan rakyat berjumlah 315 kepala keluarga. Berdasarkan formula Slofin diperoleh sampel 39 kepala keluarga. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan rakyat dianalisis dari tiga aspek yaitu aspek produksi, aspek pengolahan hasil dan aspek pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa produksi kayu di hutan rakyat masih dilakukan secara tradisional. Petani belum melakukan pengelolaan secara intensif karena menganggap lahan hutan rakyatnya masih cukup subur untuk menunjang pertumbuhan tanaman kayu. Pemanfaatan hutan rakyat masih sebagai pendapatan sampingan dan digunakan sebagai tabungan atau cadangan pendapatan petani. Keberadaan industry meubel di Desa Kresnowidodo menjadi salah satu motivasi petani untuk mengembangkan hutan rakyat. Kepastian produksi kayu dari hutan rakyat ditunjang dengan pasar kayu yang efisien yang telah tersedia di desa tersebut tentunya sangat mendukung bagi pengembangan dan pelestarian hutan rakyat di Desa Kresnowidodo.