Show simple item record

dc.contributor.authorSulistiono
dc.contributor.authorIbadillah
dc.contributor.authorVitas
dc.contributor.authorSimanjutak, Charles P.
dc.date.accessioned2014-12-16T06:21:36Z
dc.date.available2014-12-16T06:21:36Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71610
dc.description.abstractKetam kenari merupakan jenis krustase yang paling sukses beradaptasi dengan lingkungan daratan. Ketam kenari tersebar luas dari Pasifik Barat sampai dengan Samudera Hindia bagian timur. Di daerah tersebut hewan ini menempati pulau-pulau berbatu di kawasan lautan, selain itu juga hidup di daerah pantai yang menyatu dengan daratan kepulauan dan umumnya tidak dijumpai di karang atol, karena di daerah tersebut kebutuhan makanan tidak memadai. Keberadaan ketam kenari di alam sudah sangat mengkhawatirkan. Hewan ini sudah tergolong hewan langka dan tergolong rawan, namun masih diburu oleh banyak orang karena bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetasan biota tersebut di laboratorium. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama delapan bulan dari bulan Maret sampai dengan November 2009, di Kolam penangkaran di Desa Citarate, Kabupaten Lebak, Banten. Kolam penangkaran terdiri atas kolam penetasan (2x2x1,5m3) dan pembesaran (5 x 6 x 1 m3) yang terbagi menjadi 22 ukuran kolam (1 x 1 x 1,2 m3 per kolam). Pakan yang diberikan berupa kelapa, ikan tembang yang sudah direbus, jagung dan sayur. Kolam dilengkapi dengan air tawar, dan air laut. Induk ketam kenari yang dipelihara berukuran 3,7 – 4,6 cm panjang dada (atau 0,285-0,545 kg). Perkembangan telur yang terdapat dalam abdomen dimulai dari warna kuning sampai orange. Jumlah telur yang terdapat dalam abdomen bervariasi antara 300- 600 butir. Telur yang menetas menjadi larva setelah 7-15 harien
dc.description.abstractCoconut crab is the mostly success crustacean in adaptation at terrestrial habitat. The crab is wide distributed from West Pacific to Eastern of Indian Ocean. In the area, the crab habits at stony islands in the ocean. The crab is also found at coastal area near and generally is not found at atol of the coral reef because of limitation on food. Existence of the crab at nature is mostly apprehension. The crab categorized to be scarce and vurnarable species, but they are still caught by many people because their economical value. This study aims to observe eggs hatching of the coconut crab at laboratory. Study had been done for 8 months from March to November 2009 in domestication pond located at Citarate Village, Lebak District, Banten Province. The domestication pond is consisted of hatching pond (2x2x1,5m3) and rearing pond (5 x 6 x 1 m3) which is consisted of 22 ponds sized 1 x 1 x 1,2 m3. The coconut crab were fed by coconut, boiled small anchovy, corn and vegetables. The ponds were supported by smaller pond inside to stock fresh and marine water. Ovigerous female coconut crab was around 3,7 – 4,6 cm in thorax length (or 0,285-0,545 kg body weight). Development of eggs at abdomen was started from yellowish to orange in colour. Eggs number varied from 300 to 600. The eggs hatched to be larvae after 7-15 days.en
dc.language.isoid
dc.titleTEKNOLOGI PRODUKSI BIBIT KETAM KENARI (Birgus latro) : PENETASAN TELUR KETAM KENARIen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil – Hasil Penelitian IPB 2009en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordKetam kenari (Birgus latro)en
dc.subject.keywordbibiten
dc.subject.keywordpenetasanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record