Show simple item record

dc.contributor.authorSoeharto, Bambang
dc.contributor.authorKusmana, Cecep
dc.contributor.authorDarusman, Dudung
dc.contributor.authorSuharjito, Didik
dc.date.accessioned2014-12-16T03:44:58Z
dc.date.available2014-12-16T03:44:58Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.citationJurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2011, hlm. 1-6 Vol. 16 No.1en
dc.identifier.issn0853 – 4217
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71491
dc.description.abstractTotal income in Sumberjaya sub-district, West Lampung District, Lampung Province is affected by land use system composition. Amount of 150 respondents in three villages Tribudi Sukur, Sukajaya and Simpangsari had been interviewed to get the information of household income. Simulation based on land use change scenarios (scenario 1: 13% monoculture coffee; scenario 2: 61% multistrata coffee; scenario 3: 23% forest; scenario 4: 30% forest and scenario 5: 84% forest) were done to predict total community income in different type composition. Highest total community income occurred when 61% of total area covered by agroforestry base on coffee, but the lowest income occurred when 84% of area covered by forest. Converting 4% of existing shrub and 9% of monoculture coffee to agroforestry base on coffee will increase 12.1% total income. In opposite, reforestation all Sumberjaya sub-district areas, except paddy field, horticulture land and settlement will decrease 92% of total income.en
dc.description.abstractTotal pendapatan di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung dipengaruhi oleh komposisi sistem pengolahan. Sejumlah 150 responden dalam tiga desa yaitu Tribudi Sukur, Sukajaya dan Simpangsari telah diwawancarai dalam rangka untuk mendapatkan informasi tentang pendapatan rumah tangga. Simulasi berdasarkan skenario penggunaan lahan (skenario 1: 13% monokultur kopi, skenario 2: 61% multistrata kopi; skenario 3: 23% hutan; skenario 4: 30% hutan dan skenario 5: 84% hutan) digunakan untuk menduga pendapatan hasil masyarakat pada komposisi berbeda. Pendapatan total masyarakat tertinggi terjadi bila 61% areal ditanami kopi dengan pola agroforestri, namun penghasilan terendah terjadi bila 84% areal didominasi oleh hutan. Konversi 4% dari semak yang ada dan 9% monokultur kopi merupakan agroforestri akan meningkatkan 12,1% total pendapatan. Bersama dengan hal tersebut adalah belum penanaman kembali kecamatan Sumberjaya kecuali padi, pemukiman dan lahan palawija akan menurunkan 92% total pendapatan.en
dc.language.isoid
dc.titlePerubahan penggunaan lahan dan pendapatan masyarakat Di kecamatan sumberjaya, kabupaten lampung barat, Propinsi lampungen
dc.title.alternativeLand use change and community income in sumberjaya sub-districts, West-lampung district, lampung provinceen
dc.typeArticleen
dc.typeBooken
dc.subject.keywordCoffeeen
dc.subject.keywordCommunity incomeen
dc.subject.keywordscenarioen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record