Show simple item record

dc.contributor.authorSyaufina, Lailan
dc.contributor.authorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.authorNurhayati, Ati Dwi
dc.date.accessioned2014-12-16T03:13:29Z
dc.date.available2014-12-16T03:13:29Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71466
dc.description.abstractBencana asap dari kebakaran hutan dan lahan memberikan emisi karbon yang cukup tinggi dan berkontribusi pada pemanasan global. Disamping itu, memberikan dampak pada sosial ekonomi masyarakat. Mitigasi bencana asap perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) identifikasi jenis bahan bakar yang terbakar di lahan gambut; 2) analisis kandungan asap dari bahan bakar yang terbakar 3) membangun model sebaran asap dan kandungannya; dan 4) membangun database daerah terbakar dan luas daerah paparannya. Penelitian ini dilakukan di daerah Provinsi Riau yang didominasi oleh kebakaran gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran gambut tersebut telah menyebabkan kenaikan tingkat polusi udara dengan menghasilkan gas-gas CO, CO2 NO2, CH4 dan SO2, dan berkontribusi sebesar 74 % dari emisi karbon dan bahan partikel yang bersifat membahayakan bagi kesehatan manusia. Karena kebakaran gambut didominasi oleh fase smoldering, kebakaran ini menghasilkan lebih banyak senyawa karbon dalam bentuk CO dan CO2, sekitar 66 %. Dengan menggunakan The Air Pollution Model (TAPM) yang dikembangkan oleh CSIRO-Australia, konsentrasi gas CO2, CO, NO2 dan SO2 mengalami puncaknya pada malam hari dan mengalami penurunan pada siang hari. Hasil visualisasi output TAPM menunjukkan arah trayektori asap dan polutan kebakaran hutan bergerak menuju arah barat dan kemudian turun membelok ke arah selatan. Dengan mengetahui arah penyebaran asap dan kandungannya dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan daerah yang akan terpapar dan mengurangi dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terutama terhadap kesehatan manusia dan transportasi sebagai mitigasi bencana asap.en
dc.description.abstractSmoke haze disaster from forest and land fires produce high carbon emission and contribute to global warming. Besides, it affects socio economic of society. Mitigation of smoke haze need to be conducted to minimize the impacts on society. The study aimed to: 1) identify the burned fuel in the peatland; 2) analyse smoke haze contents from the burned fuel 3) develop model of smoke haze and its content; and 4) develop database on burned area and the extent od affected area. The study was conducted in Riau province which dominated by peat fire. The study revealed that peat fire has caused the increase of air pollution with produce gases of CO, CO2 NO2, CH4 and SO2, and contribute of 74 % from carbon emission and particulate matter which dangerous to human health. Since peat fire is dominated by smoldering phase, the fire produce more carbon compound in the form of CO and CO2, about 66 %.By using The Air Pollution Model (TAPM) which developed by CSIRO-Australia, gas concentration of CO2, CO, NO2 and SO2 reached the peak at night and decrease at day time. Visualization output of TAPM showed smoke trajectory and forest fire pollution direction moved to west direction and then turn down to south direction. Knowing smoke haze distribution direction and its content can be used as the basic in determining the estimated affected area and minimize the impacts directly and indirectly, especially on human health and transportation as smoke haze disaster mitigation.en
dc.language.isoid
dc.titleMitigasi bencana asap melalui modelling penyebaran Dan kandungannyaen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil – Hasil Penelitian IPB 2009en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordbencana asapen
dc.subject.keywordemisi karbonen
dc.subject.keywordkebakaran gambuten
dc.subject.keywordmitigasi bencanaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record