Pengaruh temperatur terhadap perkembangan Pradewasa, daya tahan, jangka hidup, fekunditas, dan Siklus gonotrofik nyamuk anopheles, vektor penyakit Malaria di indonesia
View/ Open
Date
2009Author
Gunandini, Upik Kesumawati Hadi Dwi Jayanti
Sugiarto, Susi Soviana
Metadata
Show full item recordAbstract
Siklus gonotrofik dan perkembangan pradewasa Anopheles aconitus telah diteliti di laboratorium. Sebanyak 50 ekor A. aconitus dewasa berumur empat hari yang terdiri dari 25 jantan dan 25 ekor betina dipelihara di insektarium Entomologi FKH IPB pada suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari satu generasi nyamuk mampu melewati masa gonotrofik sebanyak delapan kali. Anopheles aconitus betina kenyang darah mulai bertelur pada hari kedua dan selesai pada hari keempat. Rata-rata jumlah telur yang dihasilkan 38 butir, menetas paling cepat dalam waktu satu hari dan paling lama setelah lima hari. Panjang periode L1 rata-rata selama 3,4 hari, L2 3 hari, L3 3 hari dan L4 3,9 hari dan dari stadium pupa hingga eklosi menjadi dewasa membutuhkan waktu 1,25-1,5 hari. Rata-rata total waktu yang diperlukan dari telur hingga dewasa adalah 17,97 hari. Pemeliharaan dan perkembangan pradewasa juga diamati enam suhu yang berbeda yaitu 18º, 21º, 24º, 27º, 30º dan 33ºC, setiap perlakuan diulang tiga kali, pada environmental chamber. Pengamatandilakukan setiap 12 jam sekali sejak periode telur hingga dewasa. Pada berbagai tingkat suhu terlihat makin tinggi suhu maka panjang periode pada setiap stadium semakin singkat dan sebaliknya. Periode perkembangan dari mulai telur hingga eklosi menjadi nyamuk dewasa pada masing-masing suhu adalah 27,11 hari pada suhu 18oC, 20,11 hari (21oC), 17,32 hari (24oC), 15,70 hari (27oC), 11,83 hari (30oC), dan 10,34 hari (33oC). Tahapan paling rawan dalam perkembangan nyamuk An. aconitus adalah tahapan larva, khususnya L1 dan L2 yang menunjukkan angka kematian tertinggi atau daya tahan hidup yang rendah dibandingkan stadium lainnya. Gonotrophic cycle and pre-adult development of Anopheles aconitus, malaria vector were examined in the laboratory. Fifty mosquitoes out 25 females and 25 males were reared under ambient temperature in insectarium of Medical Entomology, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University, Bogor. The result showed that from one generation, the mosquito pass through eight gonotrophic cycles. The blood-fed of Anopheles aconitus laid their eggs on the second and the fourth days after blood feeding. The average number of egg laid was 38 eggs, and developmental period of eggs was one to five days from oviposition to hatch. The average length periods of each larval instar and pupa were 3,4 days for L1, 3 days for L2, 3 days for L3, 3,9 days for L4, and 1,25-1,5 days for pupal period. Total time needed for the development from egg period to adult was 17,97 days in ambient temperature. Pre-adult development of the mosquito was also reared under six different temperatures, i.e. 18º, 21º, 24º, 27º, 30º dan 33ºC, in environmental chamber. Observation was done every 12 hours from period of eggs to adult. The result showed that development period shortened with increase of temperature, and it required 27,11 at 18oC, 20,11 days at 21oC, 17,32 days at 24oC, 15,70 days at 27oC, 11,83 days at 30oC, and 10,34 days at 33oC. The critical development of An. aconitus was larval period, especially on L1 and L2 that showing the highest mortality or the lowest of survival rate compared other stadium.
Collections
- Research Proceeding [307]