Pemberian Mulsa dalam Budidaya Cabai Rawit di Lahan Kering : Dampaknya terhadap Hasil Tanaman dan Aliran Permukaan
Date
2014-06-19Author
Heryani, Nani
Kartiwa, Budi
Sugiarto, Yon
Handayani, Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan yang sering dijumpai pada budidaya tanaman di lahan kering dengan kemiringan > 15° ada/ah tingginya erosi yang dapai mengakibatkan laju sedimentasi yang tinggi di bagian hiiir daerah aliran sungal (DAS). Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan penggunaan mulsa. Tujuan penelitian ini adalab untuk mempelajari pengaruh pemberian mulsa terhadap pertumbuhari dan hasil tanaman cabo; rawit (Capsicum frutescens L.) dan aliran permukaan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan Juni 2011 di DAS mikro Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak terdiri alas 4 perlakuan mulsa (jerami, serasah, plastik, dan tanpa mulsa) dengan 4 ulangan. Variabel yang diamatl yaitu tinggi tanaman, kadar air tanah, suhu tanah, dan hasil tanaman (jumlan dan bobot tanaman cabai). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pember ian mulsa tidak berpengaruh terhadap Lingg; tanaman dan hasil tanaman cabai, tetapi dapat menlngkatkan jumlah buan cabai. MuZsa terbaik bagi tanaman cabai di lahan kering adalah mulsa jerami yang memberikan jumlah buah tertinggi, sehingga berdampak terhadap hasil tanaman cabal. Penggunaan mulsa sebagai salab satu bentuk konservasi tanah dapai enw.)unkan koefisien runoff, sedangkan penurunan debit dan perpanjangan waktu respon hanya terjadi pada curah hujan < 2/Anm.