Keberlanjutan pembangunan perikanan tangkap di sulawesi selatan
Date
2012-07Author
Zainal, Andi
Riani, Etti
Susilo, Setyo Budi
Yulianda, Fredinan
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan status indeks keberlanjutan dan pengelolaan perikanan, dan merumuskan skenario pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan di Sulawesi Selatan yang terdin dan Pangkep, Takalar dan Bulukumba pada bulan Februari sampai Oktober 2011. Metode yang digunakan untuk menentukan indeks adalah tingkat rap ish keberlanjutan kegiatan penangkapan ikan, dan MDS untuk menganalisis keberianjutan pengelolaan perikanan. Hasil penelitian pada indeks keberlanjutan menunjukkan bahwa dimensi ekologi 49.07 berarti kurang berkelanjutan, dimensi ekonomi dari 53,13 memberitahu kita cukup berkelanjutan, dimensi sosial dari 60,92 berarti cukup berkelanjutan, dimensi kelembagaan dan etika 46.93 berarti kurang kontinu, teknologi dimensi dan infrastruktur sebesar 48,35 berarti kurang berkelanjutan. Para model pembangunan berkelanjutan terdiri dari melalui tiga (3) skenario seperti Skenario I (Pesimistis). Skenario II (Moderate). dan Skenario III (Optimis). Model pengelolaan skenario yang paling mungkin diambil untuk meningkatkan keberianjutan perikanan di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini adalah Skenario II sehingga dapat meningkatkan tingkat 50.76% (cukup berkelanjutan) ke 52,34% (berkelanjutan cukup). Meskipun penggunaan teknologi Skenario tingkat II dan prasarana keberlanjutan dimensi relatif adalah 48.35% (kurang berkelanjutan). Disimpulkan bahwa nilai indeks kebenanjutan perikanan di Sulawesi Selatan adalah 50.76% yang cukup berkelanjutan. Skenario dipilih untuk meningkatkan kesinambungan perikanan adalah skenario moderat karena itu dianggap hal yang paling realistis untuk dilakukan. The purpose of this study was to determine the status of sustainability indices and fishery management, and fonnulate scenarios of sustainable fisheries management in South Sulawesi. The research was carried out in South Sulawesi that consists of Pangkep, Takalar and Bulukumba from February to October 2011. The method used to determine is index level rapish sustainability offishing activities, and MDS to analyze the sustainability offisheries management. Results ofresearch on the sustainability index shows that the ecological dimensions of 49.07 means less sustainable, the economic dimension of 53.13 tells us quite sustainable, social dimensions of 60.92 means quite sustainable, institutional and ethical dimensions of 46.93 means less continuous, dimensions technology and infrastructure amounted to 48.35 means less sustainable. The models of the sustain ability development consist of through three (3) scenarios such as Scenario I (Pessimistic), Scenario II (Moderate), and Scenario III (Optimistic). Scenario management model most likely be taken to improve the sustainability of fisheries in South Sulawesi province today is the Scenario II so as to increase the rate of SO. 76% (sustainable enough) to 52.34% (sustained enough). Although the use of Scenario II level technology and infrastructure sustainability dimensions relative are 48.35%(less sustainable). Concluded that the value of fisheries sustainability index in South Sulawesi was SO. 76% which is quite sustainable. The scenarios were selected to improve the sustainability of fisheries is the moderate scenario because of that considered most realistic thing to do.