Show simple item record

dc.contributor.authorLestari, Yulin
dc.contributor.authorBudiarti, Sri
dc.contributor.authorDarusman, Latifah Kosim
dc.date.accessioned2010-04-23T01:48:19Z
dc.date.available2010-04-23T01:48:19Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6882
dc.description.abstractStreptomyces lavendulae INVF1-1 dipilih karena kemampuannya menghasilkan senyawa anti-β-laktamase. Escherichia coli enteropatogenik galur K1-1 (EPEC K1-1) menghasilkan β-laktamase yang memotong cincin β-laktam dan menyebabkan bakteri tersebut resisten antibiotik β-laktam. Upaya menanggulangi EPEC K1-1 di lakukan dengan menggunakan senyawa anti-β-laktamase dari S. lavendulae IVNF1-1. Ekstrak kasar IVNF1-1 mengandung 0.1888 mg/ml protein. Lima belas mikro liter ekstrak kasar IVNF1-1 menghasilkan diameter penghambatan 10.9 mm terhadap EPEC K1-1. Pengendapan ekstrak kasar dengan 70% aseton menghasilkan protein dengan konsentrasi 0.1867 mg/ml dan penghambatannya meningkat menjadi 16.3 mm terhadap EPEC K1-1. Asam klavulanat memberikan hambatan lebih rendah yaitu 2.0 mm. EPEC K1-1 memiliki aktivitas β-laktamase 8.061 x 10-5 U/ml. Aktivitas anti-β-laktamase IVNF1-1 adalah 88.89% atau 7.165 x 10-5 U/ml. Pengaruh sinergisme senyawa anti-β-laktamase terhadap EPEC K1-1 nampak kuat pada konsentrasi βLIP 4.7% (b/v) dan asam klavulanat 0.5% (v/v). Observasi dengan mikroskop electron menunjukkan bahwa sel EPEC K1-1 tersebut nampak memanjang dan beberapa selnya lisis mengindikasikan dinding selnya rusak. Senyawa anti-β-laktamase dari S. lavendulae berpotensi untuk mengontrol EPEC K1-1 resisten antibiotik β-laktam.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectEPEC K1-1id
dc.titleKajian Mekanisme Dasar Senyawa Ekstraseluler dari Streptomyces lavendulae IVNF1-1 Penghambat Aktivitas β-Laktamase EPEC K1-1id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record