Proses Kolonisasi Dan Kelangsungan Hidup Cendawan Transforman Aspergillus Sp.-Gfp Sebagai Agen Pengendali Hayati Vektor Demam Berdarah
Date
2008Author
Sukarno, Nampiah
Suharsono, Utut Widyastuti
Hadi, Upik Kesumawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efikasi, proses kolonisasi dan kelangsungan hidup cendawan entomopatogen Aspergillus sp.-GFP (transgenik) sebagai agen pengendali hayati nyamuk Aedes aegypti sebagai fektor penyakit DBD. Kegiatan penelitian dibagi dalam dua tahapan. Penelitian tahap 1 mempelajari efikasi, proses kolonisasi cendawan pada larva instar III, serta stabilitas gen GFP sebagai marker pada genom cendawan setelah mengkolonisasi larva. Uji efikasi dilakukan dengan menggunakan spora sebanyak 108 spora/l media yang diinokulasikan pada 50 ekor larva pada media 1 L air kran. Kematian larva terjadi dimulai pada waktu 24 jam sampai 8 hari setelah inokulasi. Peningkatan kematian tertinggi terjadi pada hari ke-4 dan total kematian ialah 94%. Proses kolonisasi cendawan pada larva terjadi melalui penempelan spora pada kutikula kemudian berkecambah dan mengkolonisasi larva. Selain itu, larva juga menelan spora dalam jumlah banyak yang berkecambah dan mengkolonisasi jaringan pencernaan. Gen GFP yang digunakan sebagai marker stabil pada genom cendawan sebelum dan setelah melakukan kolonisasi. Penelitian tahap 2 bertujuan untuk mempelajari kelangsungan hidup cendawan dan patogenisitasnya pada larva nyamuk pada media akuatik menyerupai kondisi alami. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah larva meningkatkan jumlah koloni, kelangsungan hidup dan patogenisitas cendawan. Perlakuan suhu 20 0C, 25 0C, suhu ruang dan 35 0C meningkatkan jumlah koloni dan kelangsungan hidup cendawan, namun tidak meningkatkan patogenisitasnya.